68 Orang Tewas, 182 Lainnya Terluka

Ledakan Bom Luluhlantakkan Pesta di Afghanistan

ledakan-bom-luluhlantakkan-pesta-di-afghanistan

Kabul, (Analisa). Sebuah ledakan bom bunuh diri meluluhlantakkan aca­ra resepsi pernikahan di Afgha­nistan. Ledakan menewaskan 63 orang dan melukai 182 orang. Taliban, yang biasa disebut  melakukan aksi sedemikian, membantah terlibat.

Sebagaimana dilansir kan­tor berita Reuters, Minggu (18/8), aksi tersebut terjadi pada Sabtu ma­lam. Menurut Kementerian da­lam negeri Afganistan, tragedi bom bunuh diri ini dilakukan di sebuah acara resepsi pernikahan di Ibu­kota Kabul, Afghanistan.

Serangan tersebut terjadi ke­tika Tali­ban dan Amerika Serikat (AS) sedang berusaha me­run­ding­kan kesepakatan terkait penari­kan pasukan AS. Negoi­sasi ini merupakan imbalan atas komit­men Taliban pada pembicaraan soal keamanan dan perdamaian dengan pe­merintah Afghanistan yang didukung AS.

Taliban menolak bertanggung jawab kejadian ini. Mereka justru mengutuk ledakan di aula perni­kahan Kabul Barat itu. Karena di sana ada lingkungan mi­noritas Syiah, yang juga hadir dalam aca­ra pernikahan.

"Wanita dan anak-anak ter­masuk di antara korban," kata ju­ru bicara kemen­terian dalam negeri Nasrat Rahimi.

Namun Presiden Ashraf Ghani me­ngatakan para militan tidak bisa lolos dari tuduhan atas se­rangan 'biadab' ter­sebut. Menurut­nya justru Taliban lah yang jadi biang keladi tragedi ini.

"Taliban tidak dapat membe­bas­kan diri dari kesalahan karena mereka me­nyediakan platform un­tuk teroris," ka­tanya dalam sebuah posting di Twitter.

Ledakan itu terjadi usai se­rangan bom di sebuah masjid di Pakistan pada Jumat (16/8) lalu, yang menewaskan seorang sau­dara pemimpin Taliban Haiba­tullah Akhundzada. Tidak ada yang mengaku ber­tanggung jawab atas ledakan yang menewaskan empat orang dan melukai sekitar 20 orang itu.

Gambar-gambar di media sosial dari tempat ledakan Kabul menunjukkan tubuh berserakan di tengah meja dan kursi terbalik di aula pernikahan, de­ngan noda darah gelap di karpet. Re­siden Mohammad Hasan bergegas ke tempat kejadian setelah ledakan meng­guncang.

"Saya melihat banyak wanita dan anak-anak menjerit dan me­nangis," katanya.

Untuk diketahui, aula pernika­han telah menjadi bisnis besar di Kabul lantaran ekonomi Afgha­nistan perlahan mulai meningkat. Keluarga membe­lanjakan lebih banyak untuk perayaan. Aula besar yang terang benderang kini berjejer di beberapa jalan pinggi­ran kota. Sebelumnya, pada bulan Novem­ber bom juga pernah menyerang sebuah aula pernika­han di Afganistan. Setidak­nya, saat itu 40 orang dilaporkan tewas.

Militan Negara Islam juga ber­ope­rasi di Afghanistan dan telah mela­kukan serangan berdarah di kota-kota besar, beberapa di anta­ra­nya ditu­jukan kepada anggota minoritas Syiah. (Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi