99 Tahun Eksis Membina Olahraga

Wisma Persahabatan Pantas Mendapat Apresiasi

wisma-persahabatan-pantas-mendapat-apresiasi

Medan, (Analisa). Perkumpulan Wis­ma Per­­­sahabatan (WP) Ja­lan Ta­laud Medan pan­tas men­­dapat apresiasi dan harus terus diperta­han­kan, kare­na di usia­nya yang menca­pai 99 tahun te­­­tap eksis me­­la­kukan pem­binanaan olah­­­raga maupun kegiatan so­sial.

Ketua Siwo PWI Su­mut S.R Hamo­nangan Pang­gabean mengatakan hal ter­se­but ketika menu­tup Ke­­juaraan Bulutang­kis Ke­­luar­ga Besar Wisma Persa­habatan me­me­­riah­­kan HUT ke-74 RI, Jumat (16/8) malam di Hall Bu­lutangkis wisma terse­but.

Pada acara yang turut di­hadiri Ketua Wisma Per­sahabatan Perry Iskan­dar, Wakil Ketua Syafrud­din, Sekretaris Dian Ardi, Ke­tua Pengawas Hakim Su­lai­man dan Panpel Bulu­tangkis Anthony Lim­tan dan seratusan member per­kum­pulan tersebut, Mo­nang me­ngaku salut dan bang­ga terha­dap Wisma Per­sahaba­tan.

Sebab para leluhur atau pendiri perkumpulan ini, sebelum lahirnya Sumpah Pemuda 1928 atau Prokla­masi Kemerdekaan RI 1945,  se­sungguhnya telah menya­da­ri pen­­ting­nya arti per­sau­daraan, persa­haba­tan dan per­satuan kesatuan, dengan mem­bentuk Wis­ma Persaha­ba­tan.

“Nama perkumpulan ini sejatinya juga sama dengan wari­­san tertinggi dalam olah­raga, yakni persaudaraan atau persahabatan,” tambah­nya.

Hebatnya lagi, hingga kini, perkum­pulan tersebut tetap eksis membina olah­raga baik bulutangkis, binaraga, catur, tenis meja dan biliar. Karena itu pulalah perkumpulan ini men­dapat penghargaan Haor­nas Tahun 2019 dari Pem­provsu untuk kategori  instan­si atau lembaga.

Dari perkumpulan ini su­dah banyak lahir patriot-pat­riot olahraga, termasuk bina­ra­gawan Mulyono di era 199-an.

Karena itulah Monang ber­harap semangat para pendiri Wisma Persaha­batan ha­rus tetap dijaga sehingga per­kum­­pu­lan ini tetap eksis. “Tahun depan peringatan satu abad Wisma Persaha­batan harus dibuat meriah. Medan dan Sumut pasti bangga pu­nya Wisma Persaha­batan,” ujar Monang.

Tertua Dunia

Sebelumnya Ketua Wis­ma Persa­ha­batan Perry Iskandar menyebutkan, per­kum­pu­lan yang dipim­pinnya ini mungkin bukan saja yang tertua di Medan dan Sumut, tapi juga Indone­sia bah­kan dunia.

Dikatakan, perkumpulan ini bukan lembaga profit. Perjalanan klub  didasari se­ma­­ngat kebersamaan dan go­tong royong. Ia berharap se­mangat dan kekompakan yang terjalin selama ini dapat terus dilestarikan.

Ketua Panpel Anthony Lim­tan me­nambahkan, pelak­sa­na­an Turnamen Bulutangkis Wisma Persahabatan juga adalah buah dari kebersamaan dan semangat gotong royong. Terbukti  pembia­yaan ke­giatan termasuk ha­diah baik berupa medali, piala, uang pembina­an, sepatu dan souvenir lainnya  ada­lah sum­bangan para pe­ngu­rus maupun member.

Turnamen Bulutangkis WP meme­riah­kan HUT ke-74 RI, digelar sejak awal Agustus, di­ikuti lima regu, khususnya me­­mainkan nomor ganda put­ra dengan menggunakan sis­tem kompetisi penuh.

Tampil sebagai juara yakni Klub D dikoordinir  Arifin Ja­te­min, Runner up Grup E d di­komandoi Hendry Halim dan peringkat ketiga Grup A pimpinan Bro Akinx. (hp)

()

Baca Juga

Rekomendasi