
Tongging, (Analisa). Meningkat pembangunan pariwisata di Karo, khususnya mendukung pembangunan destinasi pariwisata Danau Toba bertaraf internasional, dermaga Tongging 2019 akan dimulai pembangunannya.
“Pertama pembangunan dasar dan batas dermaga ke tengah danau dan pinggir danau dengan dana Rp3 miliar,” ujar Kadishub Karo, Gelora F Purba kepada Analisa, Rabu (31/7) di Kabanjahe.
Tahap kedua, total pembangunan dermaga tahun 2020 dengan dana lanjutan berkisar Rp18 miliar. Jadi total pembangunan dermaga Tongging Rp21 miliar. Dana tersebut dari APBN Pusat dan dikerjakan pusat.
Tahun 2020, Pemkab Karo sudah bisa memohon pengadaan kapal untuk dapat berwisata air ke Samosir, Silalahi, Tigaras, Simalungun, jelas Kadishub.
“Semula memang kita khawatir pembangunan dermaga Tongging ini gagal. Sebab berkaitan dengan gagalnya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalaui dana APBN 2018 tahun yang lalu.
RTH tersebut dalam rangka mendukung pembangunan destinasi Danau Toba melalui pengadaan kios-kios kuliner di bibir danau yang gagal dibebaskan pemerintah daerah (Pemkab Karo) lahan yang berada di dalam zona 50 meter dari pinggir danau,” katanya.
“Apalagi lahan tersebut telah ditempati warga menjadi sarana usaha berupa warung,” tambah Jidin Ginting dan Jon Karya Sukatendel, anggota DPRD Karo ketika diminta tanggapannya atas rencana pembangunan dermaga tersebut.
Kalau itu memang sudah terjadi pelanggaran, artinya warga telah menguasai lahan yang bukan miliknya, seharusnya memang Pemkab Karo tegas menggusurnya sehingga pembangunan RTH tersebut tidak gagal, jelas Jidin dan Jon. (alex)