
Upacara tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai suku, agama, ormas, OKP dan pelajar itu, melibatkan SMA Wiyata Dharma sebagai pasukan pengibar bendera merah putih (paskibra) dan SMA, Dr Wahidin Sudirohusodo tampil sebagai marching band.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Tongariodjo Angkasa Ginting, Pemimpin Upacara, Jhony Wang, Pembacaan Teks Proklamasi, Johan Tjongiran. Penanggungjawab, Hendrik, Koordinator, Romy, Protokol, Sukiran dan Pembaca Doa, Rudy Hardjon.
Ketua PSMTI Sumut Tongariodjo Angkasa Ginting mengatakan, bagi PSMTI, perayaan HUT RI menjadi bagian yang sangat penting. Karena sebagai salah satu bukti bahwa etnis Tionghoa tetap memiliki jiwa nasionalisme dalam berkontribusi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Cinta NKRI ini jangan hanya "lipstik" atau diungkapkan di mulut saja. Marilah sebarkan virus cinta NKRI kepada generasi penerus bangsa ini,” katanya didampingi Ketua Dewan Kehormatan, Teh Kia Tjoh dan Ketua Dewan Penasihat, Eddy Djuandi.
Dalam upacara ini, katanya, bisa dilihat generasi muda yang mengenakan pakaian adat tradisional ataupun pakaian nasional. Tentunya ini sebagai salah satu cara untuk tetap mencintai budaya Indonesia dalam mengisi kemerdekaan saat ini.
Tongariodjo juga menegaskan dalam merebut kemerdekaan Indonesia pada saat itu banyak suku yang berjuang, dan salah satunya etnis Tionghoa. Buktinya di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Medan ada kuburan pahlawan etnis Tionghoa.
Singa Asia
“Yang terpenting, saat ini sebagai generasi muda tugasnya memajukan Indonesia agar jangan kalah dengan negara tetangga. Negara Indonesia bisa menjadi negara "Singa Asia". Hal ini bisa terjadi karena Indonesia itu kaya dan terdiri dari berbagai suku, agama dan ras. Jika bersatu maka itu akan tercapai, tegasnya yang juga didampingi Sekjen PSMTI Sumut Joko Dharmanadi dan Wakil Ketua Kundjung.
Didampingi Ketua dan Sekretaris PSMTI Kota Medan, Johan Tjongiran dan, Samudra Ngatimin serta Ketua PSMTI Medan Polonia, Cia Yung, Ketua Panitia Acara, Husin menambahkan, peringatan HUT ke-74 RI ini juga dimeriahkan dengan pawai keliling dengan rute sekitar Rumah Sakit Pringadi Medan dan kembali ke gedung YSPP.
Turut hadir, pengurus PSMTI Sumut dan pengurus PSMTI Medan, PSMTI Langkat serta kecamatan dan kelurahan, organisasi Tionghoa lainnya seperti, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Sumut, Senam Peremajaan Diri Indonesia (Haqi), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Umat Buddha Nusantara (UBN), Perkumpulan Marga Lie Sumut dan Lovely Family Charity Group. Kemudian, Satkom Putra Bhayangkara KBPP Polri, Satkom Naga Karimata, LPK RI, YSPP, Yayasan Angsapura, Komunitas SIYC Medan, Apindo Medan dan lainnya. (twh)