TOEFL Beraplikasi Game-Based Learning Diajarkan

toefl-beraplikasi-game-based-learning-diajarkan
Medan, (Analisa). Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM), yaitu pengajaran TOEFL (Test of English as Foreign Language) beraplikasi ‘Game-Based Learning Flatform’ pekan lalu di Medan. Kegiatan ini  salah satu bentuk partisipasi dan kontribusi USU melaksanakan tri darma perguruan tinggi, terlebih di era digital.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat, Ely Hayati Nasution, SS, MSi, yang juga salah satu staf pengajar Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, FIB USU, belum lama ini di Dormitory and Course-Babul Ilmi Operation (BIO), Jalan Tuasan Nomor 123/113, Desa Sidorejo Hilir, Medan.

Dijelaskannya, pengajaran TOEFL selama ini kurang efektif dan efisien karena metode dan media pembelajaran kurang menarik minat belajar peserta didik yang menjadi salah satu faktor pelaksanaan kegiatan ini.

Sesuai visi USU ‘menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran global’, penguasaan bahasa asing, penting untuk bersaing di kancah internasional. TOEFL merupakan bentuk penilaian dan pengakuan internasional yang integratif.

Anggota tim pelaksana PKM ini yakni Dra Mardiah Mawar Kembaren, MA, Ph.D staf pengajar di Prodi Sastra Melayu FIB-USU, Vivi Adryani Nasution, SS, MTCSOL dan Niza Ayuningtias, SS, MTCSOL keduanya staf pengajar Prodi Bahasa Mandarin FIB USU, juga membagikan pengalaman mereka mengenai pentingnya Bahasa Inggris ketika melanjutkan studi luar negeri. 

Sertifikat hasil TOEFL dapat digunakan untuk berbagai hal, misalnya melamar pekerjaan, melanjutkan studi, mendapatkan beasiswa, dan peningkatan karir bahkan salah satu konten tambahan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi mahasiswa kategori kemahiran berbahasa asing sebagai program yang sedang digalakkan Kemenristekditi.

Pihaknya mencoba memperkenalkan para peserta didik model pembelajaran berbasis teknologi sesuai generasi milenial, yaitu ‘Game-Based Learning Platform’. Mahasiswa dapat memanfaatkan perangkat elektronik yang dimiliki, misalnya handphone (HP) dalam pembelajaran. Hal ini didasari bahwa dimanapun dan kapanpun, semua orang tidak dapat terlepas dari HP. Salah satu aplikasi yang diperkenalkan kepada peserta didik adalah aplikasi QUIZZIZ yang dapat diakses melalui playstore maupun google. 

Pimpinan BIO, Dr. Hj. Repelita Waty Kembaren, M. Hum menyatakan, pihaknya sering mendengar peserta didik kurang menyenangi Bahasa Inggris karena metode pengajaran dan media pembelajaran yang digunakan kurang memotivasi. Ini bukanlah masalah dan hambatan lagi karena perkembangan teknologi yang ada justru menawarkan dan memberikan kemudahan kepada peserta didik meningkatkan keterampilan berbahasa asing. “Kegiatan ini benar-benar menambah pengetahuan saya yang juga sebagai staf penagajar mengenai hal-hal baru terkait pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan, terlebih mengenai pembelajaran Bahasa Inggris”, tuturnya. (rel/st)

()

Baca Juga

Rekomendasi