Bendera Merah Putih

bendera-merah-putih

BENDERA MERAH PUTIH

Amrin Tambuse

Berkibarlah berkibar benderaku

dengan gagah perkasa

kibaran merah putihmu

melambai di langit biru

Indonesiaku, kita tetap bersatu

selamanya

Babalan, 2019

 

KEPADA WAKTU

Amrin Tambuse

Biar kini aku mengejarmu

hingga ke pelosok tubuh dunia

tak perlu kau memburuku

yang membuatku lupa segala

Babalan, 2019

 

DALAM TUBUH IBU

Amrin Tambuse

Ada beribu benih luka

ditanam lelakinya yang pendusta

hingga menunaskan kepedihan

ibu,terpaksa memusnahkannya

dengan sebilah keberanian

yang mematikan

Babalan, 2019

 

DI BULAN AGUSTUS

Amrin Tambuse

Di bulan Agustus ini

ada kisah yang tak bisa kita lupakan

di bawah pohon mahoni yang rindang

sebuah ungkapan cinta

untuk menjadi sebuah kenangan

yang abadi

Babalan, 2019

 

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #1

Yuni Astria Sitepu

Bila kujelajahi sekuat telapak kaki melangkah sang saka merah putih berkobar di ujung tiang suatu isyarat bakal ada kemeriahan merekah

mengenang suatu momen yang begitu terkenang

Tanah Karo, 12/07/2018

 

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #2

Yuni Astria Sitepu

Segala sudut sengaja dihiasi pesona merah putih dengan sedikit pernak ornamen daerah setempat begitu menggungah dan membuatku tersentuh seolah kenang yang begitu lama tiada pesona karat

Tanah Karo, 12/07/2018

 

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #3

Yuni Astria Sitepu

Dari segala penjuru sudut terdengar teriakan kuat begitu bersemangat menyampaikan kata "Merdeka"

terik matahari tak menyurutkan sorot mata melihat hujan juga tak menyurutkan kehangatan menjelma

Tanah Karo, 12/07/2018

 

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #4

Yuni Astria Sitepu

Merdekalah Indonesiaku dari segala penjuru teriakan "Merdeka" saksi betapa rindunya mereka merasakan Indonesia yang merdeka dari malu

malu akan kebodohan kami dalam beragama

Tanah Karo, 12/07/2018

 

GANTUNG

Kasih Kristina Waruwu

Ketika harus singgah

berada dalam jalur maju atau mundur

jurang-jurang tersenyum masam

terjal sepenuh mencapai hatimu yang merekah mungkinkah perjalanan menujumu sedalam lembah

atau seterjal tebing  aku ingin berdiri di sana kerikil kecil menertawakan jejakku melihat luka-luka yang menganga aku lelah menentukan terus mencapaimu, mundur atau menetap di sini

Bintang KOMPAK, 2019

 

NAVIGASI RASA

Kasih Kristina Waruwu

Perjalanan rasa yang sempurna

aku menemuimu sebagai kuntum bermekaran debar mengguncang jiwa

mengaduk-aduk isi dalam kepalaku

aku kepincut melihat senyummu

logika yang benar mati oleh sebuah rasa

 Bintang KOMPAK, 2019

 

MUSIM JANJI /1/

Kasih Kristina Waruwu

Setelah musim hujan berlalu

segala rindu pun hanya menjadi kenang beranjak dewasa menembus kabut abu-abu di tengah kemarau yang membara daun-daun kering bersikukuh menetap  sampai angin menerbangkannya jatuh pada peluk musim, menggugurkan harapan kepalsuan

Bintang KOMPAK, 2019

 

MUSIM JANJI /2/

Kasih Kristina Waruwu

Cukup sayat-sayat luka yang membekas

jangan lagi kau lapisi tikam berperi

kubiarkan hujan menghapus tentangmu

duatu saat ketika kita berada di musim semi kuharap cinta kita tiada bersemi kembali

Bintang KOMPAK, 2019

 

TAKBIR BERKUMANDANG / 1

Mhd Ikhsan Ritonga

Pada kesepian sayup-sayup asmaMu menjelma menjadi rindu di tanah perantauan pada batas etalase waktu

kumandang takbir saling sahut menyahut sepanjang malam  di waktu subuh tangis menderu sahut menyahut dengan kerinduan pusara waktu

takbir berkumandang dalam sebuah tangis dan harapan bermunajatkan doa tentang kerinduan

Nagori Purba, 11 Agustus 2019

 

TAKBIR BERKUMANDANG / 2

Mhd Ikhsan Ritonga

AsmaNya terus terdengar semesta diam ilalang menunduk dengan harapan pada jalur-jalur tempat kita

menundukkan kepala sajadah kita mendengkur dengan harapan

takbir berkumandang dengan nada kerinduan  pada waktu yang amat panjang  selamat lebaran dari tanah kenangan

Nagori Purba, 11 Agustus 2019

 

LEBARAN DI ATAS KUBURAN / 1

Mhd Ikhsan Ritonga

Pada kesepian ada tangis dalam angan

bersemayam menyelimuti sepi dalam tangisan  kita lebaran di atas kuburan

karena kesepian  sejenak menyelimuti ruang ruang sekat tanpa kasih sayang pada  jalan menuju kerinduan lebaran di atas kuburan pada waktu yang merasa kesunyian

Nagori Purba, 11 Agustus 2019

 

LEBARAN DI ATAS KUBURAN / 2

Mhd Ikhsan Ritonga

Kuburan adalah kesepian  menjelma disetiap pandangan lebaran adalah kemenangan  di etalase jalanan

sebuah majas dalam puisi anak pinggiran lebaran di atas kuburan kita mengeyam sebuah kerinduan tapak kaki yang retak dan rindu yang menjelma menjadi pilu

Nagori Purba, 11 Agustus 2019

 

KEPADA PAGI#1

Sylvia Alfanni

Selepas merehat letih pada malam

ku kabarkan kembali tentang rindu yang telah tersulam pada rumput dan dedaunan bahas oleh embun

kiranya terjawab resah menggundah

setelah semalaman termenung susah

tentang rindu yang tak bersudah

Rotan,Agustus2019

 

KEPADA PAGI#2

Sylvia Alfanni

Kicau burung gereja hampa

tak ada kabar tentang pujangga

apakah angin malam tak sampaikan salam hingga fajar menyongsong

kursi dipelataran masih kosong

tak ada rupa yang mewarna diufuk timur sana

Rotan,Agustus2019

 

KEPADA PAGI#3

Sylvia Alfanni

Kepada mentari yang menatap sendu

burung gereja bungkam tanpa kicaun suara akankah rindu abadi tanpa jeda

sedangkan pagi ini semua tak tertepati

dan tiap detik rindu derasa merintik

Rotan, Agustus2019

 

KEPADA PAGI#4

Sylvia Alfanni

Kukabarkan kepada pagi diri ini masih menanti-nanti tak ada jawaban atas doa yang dilangitkan hingga mengering embun di dedaunan

aku membisu menatap sendu

sedang rindu keras membatu

pagi ini tak tertawar jiwa yang pilu

rindu tak tertunaikan olehmu

Rotan, Agustus2019

 

AJARKAN AKU /1/

Fakhri Ahmad

Dirangkum sederhana melalui sepenggal judul cerita. kisah tersajikan manis untuk pembaca. Melalui untaikan kata demi kata, aku menitip cinta pada sajak sederhana; berharap luka dapat sejenak terlupa-bahagia menghapus derita-walau hanya sebatas semoga.

ajarkan aku menutup mata-biarkan setiap derita bersemayam di gelapnya gulita.

 

AJARKAN AKU /2/

Fakhri Ahmad

Aku sadar telah terbebas dari nanar, lalu dengan tergesa mencari wangimu yang terus terngiang. setelah beberapa kali sempat kecewa, aku tahu pusat semestaku tetaplah dirimu seorang. sudah berapa kali kita coba untuk renggang, tetapi sekadar tawa dan senyuman membuat semuanya kembali hilang. bersama kenang yang menyerukan pulang, aku berada disini; sebagai pena yang setia pada secarik kertas untuk kembali dituliskan.

ajarkan aku untuk kembali membuka mata-agar seluruh luka terasing bersama setumpuk cinta.

 

SORE DI DERMAGA

Mawardah

Sang angin berbisik kepadaku

tentang  kehadiranmu di dermaga

aku tertawa riang dan menikmati mendung langit dengan wajah yang berseri

 

berkali-kali kuberharap

semoga sore ini menjadikan malam

yang penuh bahagia meski sekejap

Medan, Juli 2019

 

IBU /1

Mawardah

Malam masih bergantung 

diantara waktu shubuh

ibu bangun, matanya sayu

di bibirnya terselip doa

dan tubuhnya berpelu

namun tiada keluh

Medan, Juli 2019

 

IBU /2

Mawardah

Jam dinding masih berdetak

ibu terus bergerak

sesekali ia terduduk

bila lelahnya tak terbendung lagi 

Medan, Juli 2019

 

IBU /3

Mawardah

Ibu adalah irama

yang selalu menyapa dalam senyuman

menjadi nyanyian kecil kehidupan

membentuk anaknya menjadi jiwa

yang ramah dan santun

Medan, Juli 2019

 

SEBUAH RUANG KATA-KATA/1/

Iriani Purba

Tidak ada yang meninggalkan cerita

kecuali matahari menuju malam

di bawah pohon, kehidupan bernaung

burung-burung menjaga kicaunya

agar pulang tak berparau

 

kita sia kembali

duduk berlama dalam singgah

tinggi pagi menjadi siang

selalu berpulang pada ketiadaan

 

ada ruang bagi kita

untuk berbincang menerka gejolak

angin begitu lembut membaca

kita sering lupa menakar perasaan

Medan, 2019

 

SEBUAH RUANG KATA-KATA/2/

Iriani Purba

Pohon-pohon begitu muda

benihnya tumbuh tiada terkira

kenapa kita tak beranjak bercerita

setidaknya satu nyawa bisa terselamatkan

 

ibu dan ayah selalu mencari malam

barangkali menyusun kata-kata sampai larut atau menunggu penunggangnya mengganti kuda

namun, terang saja kita kalah

mengenal waktu

 

antara huruf dan kalimat-kalimat timpang rumput yang mengelepar kepanasan ada ia meminta hujan

seperti ibu, ia tak mengulung waktumu

pada rimba kehampaan hanya cerita kanak-kanak kepada tidurmu

Medan, 2019

 

SEBUAH RUANG KATA-KATA/3/

Iriani Purba

Lalu kita hanya berlalu lalang

di sebrang pintu membiarkan sepasang bola mata memandang sekujur tubuhmu yang lesu

 

tidak ada suara-suara yang ingin ia bagikan pada dinding, pada gelas yang berisi air hangat hanya bisu kamarmu sekali bertuai, tak berbunga sampai pagi

 

yakinku ibu tak pernah marah

ia selalu punya ruang sabar untuk anak-anak  yang perlu dipelajari anak-anak memahami tubuh ibu seorang

Medan, 2019

 

SEBUAH RUANG KATA-KATA/4/

Iriani Purba

Setinggi gelagah menyimpang bait-bait purnama

yang harusnya datang ke kamar ibu

kini menghitam dilembar keinginan

 

sempatkah kita membuka lembaran itu

sebelum akhirnya gemar membaca

waktu-waktu percuma

kata-kata hanya sebuah kata-kata

tariannya kelak berguna jika

lagumu selalu mengajarnya menari

 

ibu tak ingat banyak soal sekolah

pekerjaan hebatmu dan prestasimu

ia hanya ingin belajar gelisahmu

seperti kau belajar membaca sewaktu kanak

Medan, 2019

()

Baca Juga

Rekomendasi