TPL Akui Tidak Cemari Danau Toba

tpl-akui-tidak-cemari-danau-toba

Porsea, (Analisa). Manajemen PT Toba Pulp Lestari mene­gaskan, perusahaan mereka ramah lingk­u­ngan dan tidak melakukan pencemaran di Da­nau Toba. Sebab, limbah dari hasil pe­ngo­lahan bubur kertas (pulp) yang mereka hasilkan diolah sesuai standar peraturan.

Hasil akhir pengolahan limbah dialirkan ke Sungai Asahan. Sedangkan jarak perusa­haan dari Danau Toba berkisar 6 kilometer. Bahkan, posisi Danau Toba lebih tinggi dari area kerja perusahaan.

Belasan jurnalis dari berbagai media yang ada di Sumatera Utara (Sumut) saat me­­lakukan kunjungan ke operasional pe­ru­sahaan TPL melihat langsung proses ins­talasi pengolahan air limbah (IPAL) dari awal hingga ke hilir, Kamis (22/8).

Peninjauan tersebut terkait isu pence­maran lingkungan oleh perusahaan-peru­sa­haan yang berada di sekitar Danau Toba. Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan publik adalah PT TPL. Kunjungan jurnalis dari media cetak, elektronik dan online diterima Manager Communication Norma Hutajulu didam­pingi Humas Dedy Armaya, Juliandri dan Manajer Lingkungan Jeckson Sinurat dan sejumlah staf PT TPL.

Untuk mencari kebenaran informasi ter­kait isu pencemaran Danau Toba yang ber­kem­bang di tengah masyarakat, para jur­nalis dibawa mengitari operasional peru­sahaan, pengelolaan pulp (bubur kertas) hingga saluran pembuangan limbah.

Norma menambahkan, perusahaan TPL beroperasional di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) sejak 2003 (bernama TPL). Bahan baku pulp yang dipergunakan PT TPL, 100 persen meng­gunakan batang pohon berjenis eca­liptus yang diproduksi sendiri di konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Batang pohon ekaliptus yang dipanen rata-rata berusia lebih dari 5 tahun, diolah menjadi pulp (bubur kertas) yang hasilnya diekspor ke luar negeri," katanya.

Terkait kabar PT TPL sebagai penyum­bang pencemaran lingkungan Danau Toba, Nor­ma menampik isu tersebut. Ia me­nga­takan, isu-isu tersebut sudah lama di­gaung­kan ke publik. Bahkan hingga saat ini isu itu terus bergulir.

Norma mengungkapkan, secara logika letak geografis Danau Toba dengan TPL cu­kup jauh. "Memang kita (TPL) berada di se­kitar wilayah Danau Toba. Tapi geo­grafisnya sangat berjauhan dengan Danau Toba. Operasional TPL lebih dekat dengan aliran Sungai Asahan," jelasnya.

Norma membeberkan, jarak antara Danau Toba dengan TPL sejauh 6 kilo­me­ter, se­hingga TPL tidak mungkin menga­lir­kan lim­bahnya ke Danau Toba. "Hasil pe­nge­lolaan air limbah TPL yang telah me­lalui tahap proses penetralisiran dialirkan ke Sungai Asahan. Limbah tersebut sudah aman baru lah dialirkan," ucapnya.

Norma secara terbuka kepada awak me­dia memaparkan bahwa isu pencemaran Da­nau Toba yang dituduhkan ke TPL, tidak lah dapat dipertanggungjawabkan kebe­na­ran. "Silahkan bagi siapa saja yang ingin meninjau operasional datang ke operasional TPL. Pintu kami terbuka lebar untuk dikun­jungi siapa saja yang ingin mengetahui in­for­masi kebenarannya. Kami (TPL) siap me­layani," ujarnya.

Jeckson juga menjelaskan, air dari hasil akhir IPAL sudah sesuai standar mutu. Ting­kat ph diukur per detik setiap hari dengan rata-rata 7. Di ujung IPAL terdapat kolam yang berisi ikan. Bahkan air tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk irigasi, tapi karena di masyarakat sekitar mudah mendapatkan air, makanya air tersebut hanya dibuang ke sungai. (nai)

()

Baca Juga

Rekomendasi