Singapura, (Analisa). Sebagian besar mata uang Asia beringsut lebih rendah terhadap dolar AS, Kamis (22/8), setelah sejumlah bank sentral di Asia dan Federal Reserve AS (Fed) melakukan pelonggaran moneter dalam upaya mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dolar AS menguat setelah risalah dari pertemuan kebijakan Fed meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif.
Risalah pertemuan pada 30-31 Juli yang dirilis pada Rabu menunjukkan, para pembuat kebijakan tidak sependapat apakah tindakan pemotongan suku bunga yang dilakukan bulan lalu merupakan langkah yang tepat meskipun mereka mengindikasikan bahwa pemangkasan tersebut bukan menjadi langkah pelonggaran moneter lebih lanjut.
Saat ini, investor masih menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat pekan ini untuk melihat seberapa dovish Fed akan melakukan pelonggaran moneter.
Di antara sejumlah mata uang Asia, won memimpin pelemahan dengan penurunan 0,4 persen. Disusul oleh rupee dengan penurunan 0,3 persen.
Won merosot dan tercatat sebagai pemain regional terburuk di antara sekeranjang mata uang regional. Penurunan itu sekaligus mengakhiri kenaikan pada sesi sebelumnya yang didukung oleh meredanya konflik perdagangan Korea Selatan dan Jepang, dengan Jepang menyetujui kembali pengiriman bahan teknologi tinggi ke Korea Selatan.
Bank Sentral Korea (BoK) yang diproyeksikan akan menurunkan suku bunga acuannya sekali lagi tahun ini dalam upaya mendorong perlambatan ekonomi juga turut menjadi katalis negatif bagi won.
Menurut Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, eskpor negara itu turun 11 persen pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya, melanjutkan tren penurunan delapan bulan berturut-turut sejak Desember 2018.
Rupee melingsir setelah risalah pertemuan kebijakan dari Bank Sentral India (RBI) meningkatkan ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut. Risalah pertemuan yang dirilis pada Rabu menunjukkan prioritas utama komite kebijakan moneter saat ini adalah memperbaiki pertumbuhan ekonomi India yang lemah, dengan prospek inflasi rendah yang memberikan ruang bagi bank sentral itu untuk memangkas suku bunga.
Gubernur RBI Shaktikanta Das mengatakan, penurunan suku bunga sebesar 35 basis poin dilakukan karena menurutnya ekonomi membutuhkan dorongan yang lebih besar. Dikatakannya bahwa dampak pelonggaran kebijakan moneter, efek dasar yang menguntungkan diharapkan akan mendukung pertumbuhan PDB India terutama di paruh kedua.
Rupiah menguat terhadap dolar AS pada Kamis setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan, pemotongan suku bunga BI sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen merupakan langkah yang mengejtukan. Menurut Ibrahim, penurunan suku bunga BI dipicu oleh ketidakpastian ekonomi.
Namun, penguatan rupiah cenderung terkoreksi karena masih dibayangi oleh perang perdagangan antara AS dan Tiongkok yang berkepanjangan, berdampak pada meningkatnya kekhawatiran seputar pertumbuhan ekonomi global.
Pada awal perdagangan rupiah dibuka pada 14.235
Pada pukul 10.00 rupiah berada pada level 14.232
Di akhir perdagangan rupiah berada pada tingkat 14.230, menguat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:
Dolar Singapura: 1,386, turun dari 1,384
Dolar Taiwan: 31,36, turun dari 31,35
Won Korea: 1206,70, turun dari 1202,00
Baht Thailand: 30,78, turun dari 30,76
Peso Pilipina: 52,33, turun dari 52,27
Rupee India: 71,68, turun dari 71,52
Ringgit Malaysia: 4,180, turun dari 4,171
Yuan Tiongkok: 7,074, turun dari 7,054
Di Tokio, yen naik terhadap dolar AS pada Kamis didukung oleh memudarnya minat investor terhadap aset berisiko, dengan pasar masih menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS (Fed) Jerome Powell pada Jumat pekan ini di Jackson Hole. Risalah pertemuan kebijakan Fed pada Juli yang dirilis pada Rabu menunjukkan, para pembuat kebijakan tidak sependapat bahwa pemangkasan suku bunga pada Juli lalu merupakan langkah yang tepat karena dianggap sebagai tindakan pelonggaran moneter lebih lanjut.
Junichi Ishikawa, ahli strategi senior forex di IG Securites mengatakan, dolar AS tertekan karena pasar tengah menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell untuk melihat seberapa dovish Fed akan memotong suku bunga acuannya pada September mendatang.
Dolar AS terakhir tercatat 106,43 yen, turun 0,3 persen dibandingkan dengan level sebelumnya.
Di London, euro merosot ke level terendah tiga pekan terhadap dolar AS pada Kamis karena kenaikan pertumbuhan bisnis di zona euro tertekan oleh penurunan yuan. Akibat perang perdagangan AS-Tiongkok, pertumbuhan bisnis di kawasan itu tidak menentu pada Agustus, dengan sektor jasa naik sementara aktivitas manufaktur melambat.
Neil Mellor, ahli strategi senior FX di BNY Mellon in London mengatakan, meskipun data indeks manajer pembelian (PMI) zona euro lebih baik dari perkiraan, namun investor masih khawatir tentang penurunan yuan Tiongkok.
Yen Jepang: 106,55, naik dari 106,42
Franc Swiss: 0,9837, naik dari 0,9806
Dolar Kanada: 1,3282, naik dari 1,3265
Sterling terhadap dolar: 1,229, naik dari 1,2144
Euro terhadap dolar: 1,1083, turun dari 1,1101
HARGA EMAS
Di Comex New York, harga emas melemah pada pembukaan Rabu.
Kontrak Desember 2019 diperdagangkan pada level $1.510,60 per ounce, turun $0,34.
Harga spot kitco pada pukul 13.30 GMT (20.30 WIB) tercatat $1.500,00 per ounce, turun 0,15 persen.
Di London, harga emas turun pada Kamis dipicu oleh aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor, dengan pasar fokus pada pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole Jumat pekan ini yang dianggap sebagai penentu arah kebijakan moneter Fed.
Eugen Weinberg, analis di Commerzbank mengatakan, pasar sedang menuggu pidato Ketua Fed di Jackson Hole. Dia mengemukakan bahwa penurunan harga emas saat ini bukanlah hal yang mengejutkan.
London, harga emas $1.498,37 per ounce, turun 0,2 persen dari penutupan sebelumnya di New York.
Harga perak tercatat $17,02 per ounce, turun 0,5 persen dari penutupan sebelumnya.
Di Singapura, harga emas stabil pada Kamis karena pasar masih fokus pada pidato Ketua Federal Rerserve AS (Fed) Jerome Powell Jumat pekan ini di Jackson Hole, Wyoming. Pidato Powell tersebut akan menjadi indikator pamangkasan suku bunga dari Bank Sentral AS itu.
Di Singapura, harga emas $1.502,00 per ounce, stabil dari penutupan sebelumnya di New York.
Di Tokio, kontrak benchmark Agustus 2019 mencapai 5,144 yen per gram, melemah 16 dari penutupan sebelumnya. (Rtr/AP/AFP/ant/htb)