
Menurutnya, setiap negara harus menyadari kapasitas mereka terkait kebutuhan akan stimulus anggaran. Sebab isu tersebut tidak hanya sekadar untuk Prancis, melainkan untuk Jerman, Eropa dan negara-negara lainnya di dunia.
Prancis sangat mendukung Jerman untuk meningkatkan belanja publik guna mengatasi pelemahan ekonomi, namun negara ekonomi terkuat di Eropa itu justru benar-benar bertahan dengan kebijakan menaikkan biaya pinjaman dan menambah utang negara.
Pertemuan G7 nantinya akan berlangsung di tengah masa sulit hubungan antara Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang akan lengser pada 2021. Kendati demikian, Presiden Prancis itu ingin bisa menjalin sekutu dengan Jerman dalam misi mereformasi Eropa. Di sisi lain, terkait ketegangan yang dipicu oleh Brexit, Jerman umumnya lebih memilih untuk tidak terlalu agresif seperti Prancis. Merkel juga tidak mendukung keputusan Prancis perihal kebijakan anggaran yang cenderung menambah defisit anggaran itu sendiri.
Merkel selalu menolak gagasan Macron yang ingin berbagi anggaran besar-besaran untuk seluruh negara anggota zona euro. Padahal gagasan tersebut bertujuan membiayai pembangunan infrastruktur sekaligus mendorong laju investasi di beberapa area anggota zona euro yang lemah.(AFP/sanz)