SVF 2019 Digelar

Sanur Contoh Sustainable Tourism Development

sanur-contoh-sustainable-tourism-development

Jakarta, (Analisa). Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya secara bersama-sama mem­­buka Sanur Village Festival 2019, yang dise­­lenggarakan di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, 21-25 Agustus. “Pari­wi­sa­ta Sanur Bali juga sudah menjadi benchmark dalam pe­ngem­ba­ngan community based tourism,” kata Arief Yahya dalam siaran pers Kemen­kop UKM di Jakarta, Kamis (22/8).

Menurut Menpar, Sanur Village Fes­­tival (SVF) 2019 telah menjadi tren­­­ding to­pic di jagat media sosial, bah­­kan pe­nye­­leng­garaan ajang terse­but juga ma­suk da­lam jajaran Top Ten kalender even nasional. Selain itu, ujar dia, Sanur juga dija­dikan contoh bagi sustainable tourism development, di mana dalam me­ngem­bangkan pariwi­sa­ta itu harus men­ca­kup penghormatan terhadap alam, juga pembangunan manusianya.

“Semakin kita melestarikan alam dan budaya, maka akan semakin me­nyejahte­rakan,” imbuh Menpar seraya menyebut­kan, sumbangan devisa dari sektor pari­wi­sata sebesar 19 miliar do­lar AS, 40% di­an­taranya disumbang dari pariwisata Bali.

Dia mengemukakan bahwa ajang SVF itu menggabungkan kegiatan ber­skala besar yang melibatkan festival ma­kanan, pameran ekonomi krea­tif, se­rangkaian kontes dan kompetisi, at­rak­si seni dan budaya, musik, serta ber­bagai kegiatan ramah lingkungan.

Selain itu, akan ada Fiesta Kuliner. Berbagai vendor hadir untuk menjual makanan, mulai dari makanan jalanan hingga menu-menu hotel dan restoran bintang lima, serta akan ada bazaar ma­kanan lezat, serta pertunjukan seni dan budaya tradisional, termasuk sendratari kolosal atau balet tradisional Bali.

Tak hanya itu, pesta seni kontem­po­rer juga akan dihadirkan meliputi seni lukis tubuh, pameran seni dan fo­to­grafi, ukiran buah, serta panitia juga akan mengelar Lom­­ba Pariwisata Olah­raga, yang juga mencakup per­lom­baan lari maraton, futsal, tenis, golf, selancar, memancing, dan kapal tra­disional.

Terdapat pula Festival Layang-La­yang Internasional, di mana masya­rakat bisa me­nik­mati keindahan la­yang-layang de­ngan berbagai bentuk, ukuran dan warna. Biasanya, peserta lokal akan menampilkan layang-la­yang tradisional khas Bali. Na­mun, pe­serta dari daerah lain atau dari manca­negara pun akan punya banyak kreasi menarik.

SVF juga akan menyoroti aksi ling­kungan. Seperti penanaman ka­rang, pe­­le­pasan bayi penyu atau tukik ke laut, pembersihan pantai, penana­man bakau, dan kegiatan pendidikan kesa­daran lingkungan lain, termasuk kam­panye hidup hijau yang meli­batkan penduduk lokal dan wisatawan. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi