Dubai, (Analisa). Iran memperlihatkan sistem rudal darat ke udara jarak jauh buatan dalam negeri, Kamis (22/8), yang pengumumannya dikeluarkan justru pada saat ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) meningkat.
Para pejabat Iran sebelumnya menyebut Bavar-373 sebagai sistem pertahanan rudal jarak jauh pertama buatan republik Islam itu.
Teheran mulai membuat Bavar, yang artinya “percaya” setelah pembelian sistem S-300 Rusia dibatalkan pada 2010 karena sanksi internasional.
Pengumuman tersebut disiarkan di tengah peningkatan ketegangan antara Iran dan AS.
Iran menembak jatuh 'drone' pengintai militer AS di Teluk dengan rudal darat ke udara pada Juni.
Pihaknya menuding 'drone' tersebut terbang di atas wilayah Iran, namun AS mengaku bahwa 'drone' miliknya berada di wilayah udara internasional.
Presiden Hassan Rouhani seperti disiarkan TV pemerintah menghadiri upacara pembukaan sistem Bavar-373, yang digambarkan media Iran sebagai pesaing sistem rudal buatan Rusia S-300.
Pertunjukan sistem tersebut berlangsung saat peringatan Hari Industri Pertahanan Nasional Iran. Iran mengembangkan industri besar senjata domestik dalam menghadapi sanksi dan embargo internasional yang melarang pihaknya mengimpor banyak senjata.
Analis militer Barat menyebutkan Iran kerap menggembar-gemborkan kemampuan senjatanya, kendati kekhawatiran soal program rudal balistik jarak jauh miliknya berkotribusi terhadap Washington, yang tahun lalu mundur dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Perjanjian itu bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi. (AFP/es/Ant/Rtr)