
Pekanbaru, (Analisa). Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Riau, hingga saat ini masih terus terjadi. Dari Januari hingga pekan ke empat Agustus total lahan yang terbakar mencapai 5.477 hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan daerah yang paling luas terbakar berada di Kabupaten Bengkalis, yakni seluas 1.582 hektare. Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hilir, 1.200 hektare, Dumai 316.25 hektare, Bengkalis 1.582.28 hektare, Meranti 269.2 hektare, Siak 715.2 hektare, Pekanbaru 129.02 hektare, Kabupaten Kampar 168.78 hektare, Pelalawan 244 hektare, Inhu 200,6 hektare, Inhil 732.85 hektare dan Kuansing 10.1 hektare.
“Luasan lahan yang sedikit adalah Rokan Hulu yakni 8.25 hektare,” tambahnya
Dijelaskan Edwar Sanger, yang juga Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau ini, hingga kini petugas gabungan TNI Polri, BPBD Riau, Manggala Agni dalam Satgas Karhutla masih terus berjibaku melakukan pemadaman di enam wilayah.
Upaya penanggulangan kebakaran diperkuat dengan dikerahkannya 18 helikopter dan 1 pesawat. Heli itu berasal dari BNPB, KLHK, TNI, dan juga pihak swasta. Heli tersebut diperbantukan untuk melakukan operasi water bombing (bom air).
“Selain 18 helikopter, 1 pesawat juga diturunkan untuk untuk teknologi modifikasi cuaca,” jelasnya.
Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru tercatat hotspot sebanyak 115 titik, dari pagi hingga siang. Sedangkan hotspot dengan level confidance di atas 70 persen sebanyak 68 titik yang tersebar di wilayah Riau.
Di antaranya, Bengkalis, Meranti 7, Kampar 1, Kuantan Singingi 1, Pelalawan 19, Rohil 4, Inhil 24, Inhu 8 titik.
Karhutla yang masih terus terjadi dan semakin meluas ini, menyebabkan kabut asap tebal masih menyelimti wilayah Riau. Bahkan untuk kualitas udara di Riau, pada pagi hingga tengah hari dinilai tidak sehat. (pbn)