Bincang Perempuan

Kejutan

kejutan

Oleh: Adelina Savitri Lubis. Tak pernah ada kata terlambat untuk apa pun. Jargon ‘Hidup di dunia hanya sekali’ adalah benar adanya. Maka jika itu adalah kesempatan terakhir. Apakah kita akan menyiakannya?

Ini adalah Kamis yang penuh kejutan. Datang dari Nona; sahabat juga perempuan yang kami bertiga anggap menjadi sosok perempuan yang palih lemah, manja, dan hidupnya selalu senang.

“Dengarkan, saya mau mengumumkan sesuatu,” bilang Sarah.

“Sarah! Saya tahu kamu pasti ingin mengejek kan?” bilang Nona seolah mengetahui kalimat apa yang akan diucapkan Sarah.

“Sepertinya serius ya Sar? Sampai berdiri begitu?” tanya Manda.

“Serius, sangat serius, sungguh serius. Dan kalian pasti tak menyangka,” bilang Sarah.

“Jadi tentang apa Sar?” selidik Ira.

“Kemarin salah satu teman kita mendatangi rumahku. Ya itu menjadi sebuah kejutan yang tak disangka. Saya pikir rindu, rupanya minta tolong, hahaha,” bilang Sarah.

“Hm, siapa? Yang pasti bukan saya,” sahut Ira.

“Bukan saya juga,” timpal Manda.

“Nona ya??” tebak Ira dan Manda serempak.

“Sarah...!” bilang Nona tersipu.

“Tapi kami bangga Non. Ini memang sebuah kejutan, tapi sangat membahagiakan mengetahuinya Non,” ungkap Manda.

“Kok kamu tahu Man? Setahuku hanya Sarah yang mengetahuinya,” sela Nona.

“Sarah bukan penyimpan rahasia yang baik. Begitu kamu pulang, kami langsung membicarakanmu, hahahaha,” jelas Ira.

“Bagaimana mungkin saya bisa menahan kabar gembira ini seorang diri. Tak kuat,” kata Sarah polos.

“Tapi mengapa tidak pernah menceritakannya Non?” tanya Manda.

“Sebenarnya sejak awal saya ingin menyimpan ini sendirian, sampai semuanya selesai, dan saya telah wisuda. Tapi tak semuanya mulus sesuai rencana. Ada satu titik yang hetic dan saya tak mampu menghadapinya sendirian, maka saya pun teringat kalian. Hehehe,” jelas Nona.

“Tapi diam-diam kamu seorang penyimpan rahasia yang rapi juga ya Non. Buktinya kami sampai tidak tahu tentang rahasia itu, hahhaha,” sahut Ira.

“Karena sebenarnya saya menyimpannya untuk kejutan yang menyenangkan,” bilang Nona.

“Tapi saya masih tak bisa membayangkan soal ini. Seorang Nona kembali ke bangku kuliah, sementara kita sama-sama tahu, masa kuliah dulu seperti apa,” ungkap Sarah.

“Ya pada akhirnya orang-orang pasti berubah kan? Kita saja yang gegar melihat perubahan orang-orang di sekitar kita. Mereka berubah, sedangkan kita sibuk memperhatikan perubahan orang lain, tanpa berpikir tentang diri sendiri,” beber Manda.

“Hm, seperti Nona. Kita saja yang tak sadar dia telah berubah, padahal diam-diam dia telah berubah.

Sedangkan kita masih terlena dengan karakter Nona yang telah membenak,” ucap Sarah.

“Hm, berarti saya telah berhasil kan? Membuat kalian terkejut?” tanya Nona.

“Cukup mengejutkan, tapi mengapa tak memberitahu di awal. Padahal jika tahu, saya juga mau lho melakukan persis seperti Nona,” harap Manda.

“Taklah bisa begitu. Setiap orang harus memiliki kejutannya masing-masing. Ayo buat kejutanmu,” kata Sarah.

()

Baca Juga

Rekomendasi