Asian Games Gagalkan Pemindahan Ibu Kota

asian-games-gagalkan-pemindahan-ibu-kota

Jakarta, (Analisa). Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengeta­huan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menyebutkan penye­leng­garaan Asian Games IV/1962 di Jakarta menggagalkan rencana Presi­den Soekarno untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Palang­karaya, Kalimantan Tengah.

"Persiapan Asian Games menye­babkan rencana pemindahan ibu kota terbengkalai. Hingga 1965 ada perali­han kekuasaan sehingga ide ibu kota tidak terdengar lagi," kata dia dalam diskusi Polemik soal "Gundah Ibu Kota Dipindah", di Jakarta, Sabtu (24/8).

Menurut dia, Bung Karno sangat serius untuk memindahkan ibu kota karena ketika itu sudah ada desain se­der­hana tentang Palangkaraya menjadi ibu kota baru Indonesia.

Bung Karno pun meninjau langsung ke Palangkaraya untuk menindaklan­juti wacana tersebut. Namun menjelang 1960-an, niat Bung Karno harus ditang­guhkan karena ada tawaran Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV/1962.

Juga baca: Ditanya rencana setelah ibu kota pindah, Anies: Jakarta masih DKI

Juga baca: Pindah ibu kota baiknya saat kondisi ekonomi mapan dan stabil

Juga baca: Ibu kota negara dan "benteng terakhir"

"Bung Karno berpikir tidak mung­kin itu (Asian Games IV/1962) diada­kan di ibu kota baru yang sedang diba­ngun. Makanya Jakarta dibangun hotel (Indonesia), Gedung Sarinah, bahkan patung selamat datang di HI untuk ucapan selamat datang para atlet di Indonesia," tuturnya.

Ia menyebutkan rencana pemin­dahan ibu kota negara karena ada faktor pendorong dan penarik. Dalam sejarah Indonesia, ketika pusat pemerintahan di pindah ke Yogyakarta ketika itu ada faktor pendorong di mana Jakarta dalam kondisi tidak aman.

"Yogyakarta ditawarkan jadi pusat pemerintah karena ada situasi genting yang menjadi faktor pendorongnya. Begitu juga ketika presiden sempat mengirim surat pembentukan pusat pemerintahan darurat di Bukit Tinggi karena ada faktor darurat," ujarnya.

Pemindahan ibu kota, menurut Asvi, sudah sangat diperlukan karena berbagai faktor pendorong itu sudah ada sekarang. "Kema­cetan kita bisa bayangkan 40 tahun lagi. Banjir, tenggelamnya Jakarta Utara, belum lagi kemacetan dan lain-lain," katanya.

Dengan dipindahkan ibu kota diharapkan akan mendorong pemba­ngunan ekonomi ke arah timur. "Hara­pannya diletakan di tengah-tengah akan mendorong pembangunan ekonomi dan pembangunan ekonomi yang menoleh ke timur," katanya.

Pada banyak negara yang memin­dahkan ibu kota negaranya, terjadi pemisahan peran benar-benar antara ibukota pemerintahan dan "ibu kota bisnis" alias pusat bisnis dan lain-lain.

Di antara negara itu adalah pemisa­han antara Kuala Lumpur dengan Putrajaya di Malaysia, di mana Putra­jaya benar-benar difungsikan sebagai ibu kota negara. Hal lain yang dicatat adalah posisi ibu kota baru itu tidak selalu ada di tengah-tengah negara ber­sangkutan. Canberra di Australia seba­gai contoh, ada di pantai tenggara ne­gara benua itu. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi