Polisi Hong Kong Bentrok dengan Demonstran

polisi-hong-kong-bentrok-dengan-demonstran

Hong Kong, (Analisa). Polisi Hong Kong mengguna­kan gas airmata untuk membu­barkan aksi unjukrasa antipeme­rintah, Sabtu (24/8) setelah be­berapa aktivis melemparkan bom minyak dan batu bata. Aksi itu terjadi di saat Tiong­kok membe­baskan seorang pekerja konsu­lat Inggris yang penahanannya me­micu meningkatkan ketegangan.

Penggunaan gas airmata ini pertama dalam 10 hari setelah  serangkaian demon­strasi damai di bekas koloni Inggris itu. Lembaga pengelola layanan kereta Hong Kong menutup empat stasiun kereta bawah tanah men­jelang aksi protes pada Sabtu. Pihak berwenang telah men­da­patkan perin­tah pengadilan untuk mencegah aksi unjuk rasa di bandara.

Bandara terpaksa ditutup  karena pekan lalu para demons­tran memadati terminal utama selama beberapa hari hingga meng­akibatkan pembatalan seki­tar 1.000 pener­bangan.  Para pe­ngunjuk rasa juga bentrok dengan polisi.

Stasiun-stasiun kereta bawah tanah itu ditutup di salah satu jalur, yang diperkirakan akan dijadikan titik pelaksanaan aksi unjuk rasa, di Kwung Tong di Semenanjung Kow­loon. Toko-toko di stasiun-stasiun tersebut juga ditutup.

Penutupan stasiun kereta dilakukan setelah MTR dihujani kritik di media  Tiongkok . MTR dianggap membiarkan "para perusuh" kabur naik kereta setelah mereka bentrok dengan polisi.

Sementara itu, karyawan Konsulat Inggris, Simon Cheng telah dibebaskan pada Sabtu sesuai jadwal. Cheng sekarang sudah kem­bali ke Hong Kong, kata keluar­ganya di halaman Facebook.

Cheng ditahan selama 15 hari karena melanggar aturan kea­manan umum, kata kepolisian di Shenzhen melalui media sosial sejenis Twitter.

Belum ada keterangan rinci soal penahanan anggota staf konsulat tersebut. Sebuah tulisan di Facebook memuat permintaan agar media dan teman-teman memberikan waktu dulu, dan kami akan diberikan penjelas­an lebih rinci nanti.

Sejumlah pengunjuk rasa dalam beberapa hari terakhir  juga menuntut pembebasan Cheng. (Rtr/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi