Pentingnya Sarapan Pagi

pentingnya-sarapan-pagi

Oleh: Dwi Utami Amalia.

Ayam berkokok membangunkan Caca dari tidur lelapnya, Caca gadis kecil yang sangat bersemangat jika pergi ke sekolah. Sebelum tidur malam, Caca selalu mempersiapkan perlengkapan sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, Caca sangat malas jika disuruh Ibunya untuk sarapan pagi.

“Caca sarapan dulu, baru berangkat sekolah,” kata Ibu Caca.

“Caca gak mau, nanti Caca telambat pergi ke sekolah,” kata Caca.

“Kalau kamu tidak sarapan, nanti tidak fokus untuk belajar,” kata Ibu Caca.

Caca tetap saja mengabaikan perkataan Ibunya, Caca pergi ke sekolah tanpa sarapan pagi. Caca berangkat sekolah dengan berjalan kaki, ketika sampai di sekolah Caca langsung menuju kelasnya. Tidak lama kemudian Ibu guru masuk ke kelas.

“Selamat pagi, anak-anak,” sapa Ibu guru.

“Selamat pagi, Bu guru.”

“Hari ini setelah Ibu menjelaskan pelajaran matematika, Ibu adakan kuis ya,” kata Ibu guru.

“Iya, Bu.”

Ibu guru pun menjelaskan mata pelajaran matetika kepada muridnya, semua murid memperhatikan dengan baik bagaimana cara menyelesaikan soal. Namun, kepala Caca tiba-tiba merasa pusing ketika Ibu guru menjelaskan di depan tapi Caca diam saja.

“Anak-anak, kuis hari ini Ibu kasih 3 soal saja, selamat mengerjakan," kata Ibu guru.

“Baik, Bu.”

Karena Caca kurang memperhatikan, Caca kebingungan ketika menjawab soal. Caca terus saja menundukkan kepala karena kepalanya pusing. Waktu untuk menjawab soal hampir habis, akhirnya Caca menjawab soal dengan asal-asalan.

“Waktunya sudah habis, silahkan kumpul lembar jawabannya,” kata Ibu guru.

“Baik, Bu.”

 Caca dan teman-temannya pun mengumpul lembar jawaban kepada Ibu guru dan langsung dinilai dan dibagikan hasilnya.

“Caca kok nilainya jelek? Biasanya nilai kamu selalu bagus,” tanya Ibu guru.

“Kepala Caca pusing, Bu.” jawab Caca.

“Kamu sudah sarapan?” tanya Ibu guru.

“Belum, Bu. Tadi Caca buru-buru berangkat ke sekolah,” jawab Caca.

Ibu guru langsung membawa Caca ke ruang kesehatan sekolah untuk diberi obat dan istirahat sebentar. Caca menyesal karena tidak sarapan pagi, kepalanya menjadi pusing dan nilai ujiannya juga menjadi jelek.

“Caca, walaupun terburu-buru berangkat sekolah, kamu harus sarapan pagi agar tubuhmu tidak lemas. Belajar pun jadi lebih semangat dan ceria,” kata Ibu guru.

“Iya, Bu. Caca tidak mendengarkan perkataan Ibu Caca, Caca kira saparan itu tidak penting,” kata Caca.

Setelah kondisi Caca mulai membaik, Caca bersama Ibu guru kembali ke kelas. Tidak hanya Caca yang dinasihati Ibu guru untuk sarapan pagi ketika pergi sekolah, teman-teman Caca juga. Semenjak peristiwa tersebut, sebelum berangkat ke sekolah Caca selalu sarapan pagi.

Tidak perlu disuruh Ibunya untuk sarapan, Caca langsung mengerti untuk menghabiskan sarapan yang setiap pagi disiapkan oleh Ibunya.Caca sadar bahwa jika belajar pada saat perut kosong, kepala menjadi pusing, dan tidak bersemangat untuk belajar.

()

Baca Juga

Rekomendasi