Astigmatisme, Bagaimana Penanganannya?

astigmatisme-bagaimana-penanganannya

Oleh: Surya Najma

TAHUKAH anda apa itu “as­­­tig­­­matise” ?

Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui istilah di atas. Astig­matisme adalah istilah me­dis yang berarti mata silinder. Ma­ta silinder adalah kata yang lebih sering digunakan dalam ke­hi­dupan sehari-hari di ling­kungan so­sial.

Astigmatisme atau mata silin­der adalah keadaan yang me­ngacu pada kondisi mata yang mengalami penglihatan kabur dan berbayang karena bentuk kornea atau lensa mata tidak cem­bung dengan sem­purna.

Sistem optik yaitu kornea mata dan lensa adalah bebe­rapa kom­ponen kunci agar bisa me­lihat dengan baik, kor­nea mata dan lensa beker­jasama untuk mem­buat caha­ya masuk fokus mem­bentuk gambar yang sem­purna di re­tina. Pada mata silin­der, ke­cembungan bola mata me­nye­rupai bola rugbi yang ti­dak ce­m­bung seperti umum­nya ke­cem­bungan bola mata alamiah.

Setiap orang dapat meng­ala­mi gejala astigmatisme yang ber­beda-beda. Tingkat as­tigma­tis­me yang rendah mung­kin da­pat saja tidak ter­de­teksi sa­ma sekali, dan pada akhirnya ma­ta semakin mem­buruk se­hing­ga ha­rus menda­pat penanga­nan yang lebih lanjut

Penyebab Astigmatisme

Mata silinder ini dapat di­se­babkan karena kecacatan ben­tuk yang biasanya sudah didapat sejak lahir. Namun ada juga pe­nyebab lain dari mata siinder. Ketika kornea mata mengalami ke­­cem­bung­an yang tidak sem­pur­na, maka terjadilah hal yang di­namakan astigmatisme atau ma­ta silinder. Sebab ca­haya yang masuk dari kornea tidak da­pat fokus pada satu titik di re­tina sehingga mem­buat pengli­ha­tan kabur.

Penyebab mata silin­der, yaitu:

1. Kondisi yang meme­nga­ru­hi kelopak mata se­hingga mem­buat kornea ma­ta terganggu

2. Melakukan operasi ma­ta yang menyebabkan ada­nya pe­ru­bahan bentuk kornea

3. Infeksi yang mengaki­bat­kan jaringan parut pada kornea

4. Terjadi pembengkakan, penipisan, atau perubahan pada kornea

Gejala penderita astigma­tisme

yang pa­ling umum dirasa­kan oleh penderita adalah:

1. Penglihatan kabur atau ber­bayang

2. Penderita sering memi­cing­kan mata ketika melihat jauh mau­pun dekat

3. Penderita biasanya me­ngeluh kesulitan membaca tuli­san yang kecil

4. Penderita mengalami sakit kepala

5. Mata menjadi te­gang

6. Lelah setelah membaca

7. Lelah setelah melihat atau me­makai komputer

8. Bentuk benda yang ter­lihat oleh si penderita tidak berbentuk seharusnya

9. Kesulitan dalam me­ngen­darai kendaraan pada malam ha­ri karena tidak ta­han saat melihat so­rotan lam­pu jalan maupun lam­pu dari kendaraan lainnya

10. Karena seringnya mengu­cek mata maka mata akan meng­alami iritasi

Jika mata silinder ini dide­rita oleh anak-anak, maka kemung­kinan besar anak ter­sebut tidak akan menyadari­nya. Gejala mata silinder ini bagi anak-anak adalah:

1. Anak tersebut sulit un­tuk fokus pada tulisan dalam buku yang dibaca

2. Anak akan mengalami sakit kepala

3. Anak akan mengalami ke­le­lahan dan ketegangan pa­da mata

Pencegahan Astigmatisme Terhadap Bayi Hingga Bali­ta

Sebagai orangtua bi­jak dan tang­gap terhadap kese­hat­an anak­­nya. Mereka di­anjurkan se­la­lu melakukan hal berikut untuk mencegah anak men­de­rita sakit mata silinder, yaitu:

1. Membawa anak ke dok­ter ma­ta secara berkala.

Pemeriksaan kesehatan pada masa awal kehidupan bayi yaitu pe­riode usia 6 bu­lan. Pemerik­sa­an kesehatan pada masa balita ya­itu usia 3 tahun dan sebelum anak me­masuki sekolah. Peme­rik­­saan kesehatan pada anak se­kitar 1 hingga 2 tahun sekali se­la­ma masa sekolah anak

2. Memberi makan anak de­ngan makanan yang sehat ter­khu­sus pada kasus ini ada­lah mem­perbanyak asup­an makanan yang mengandung vitamin A agar menjaga ma­ta agar tetap sehat.

Penanganan

Pada Pende­rita Astigmatisme:

1. Periksa ke dokter

Penanganan pertama yang harus dilakukan pende­ri­ta ma­ta si­linder ini adalah de­ngan mela­ku­kan konsultasi kepada dokter ma­ta atau dok­ter yang ahli da­lam bidang­nya.

Biasanya setelah selesai di­pe­riksa oleh dokter, maka ka­mu akan mendapat langkah pena­nga­nan selanjutnya, entah itu harus menggunakan kacamata, me­minum obat-obat untuk me­ngurangi rasa sakit akibat mata, atau­pun harus mendapat pena­nga­nan yang lebih lanjut dan se­rius seperti harus dioperasi.

2. Kaca mata

Memakai kacamata, lensa ka­camata untuk penderita astig­ma­tisme atau silinder ber­beda de­ngan kacamata yang digunakan oleh mata minus biasanya ka­rena kaca­mata untuk penderita astig­matisme memiliki lensa yang didesain khusus.

3. Lensa kontak

Menggunakan lensa kon­tak, pe­milihan yang tepat an­tara ka­ca­mata atau lensa kon­tak san­gat ter­gantung pada selera pende­rita, penggunaan lensa kontak ini sangat mem­bantu. Penggunaan lensa kon­tak ini memiliki kele­bih­an dan kekurangan.

Kele­bih­annya, jika dalam ber­­kenda­ra, penderita tidak su­sah saat menggunakan helm. Se­bab tidak ada peng­ha­langnya ya­­itu gagang ka­ca­mata serta juga tidak takut kacamata yang di­gu­nakan akan rusak karena teka­nan dan terjatuh saat menggu­nakan.

Kekurangannya yaitu resi­ko ke­rusakan mata yang se­makin pa­­rah akan meningkat sebab jika tidak mahir dalam memasukkan len­sa kontak ke mata akan me­nge­­nai retina yang dapat menye­bab­kan lu­ka atau keruskan lainnya.

4. Operasi Lasik

Operasi lasik ini dila­ku­kan un­­tuk merubah bentuk kor­nea de­­ngan menggunakan laser. Awal­­nya lapisan per­mu­kaan kor­nea dibuka (flap) menggu­nakan alat khusus yang disebut kera­tom. Selan­jutnya laser diguna­kan untuk mengubah bentuk la­pisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Lalu flap ditu­tup kembali.

5. Operasi Lasek

Operasi lasek memiliki pro­sedur yang hampir sama dengan operasi lasik, namun flap dibuat lebih tipis hanya setebal lapisan epitel.

6. Photorefractive

Keratectomy (PRK)

Operasi dengan menggu­na­kan prosedur ini sudah sa­ngat ja­rang digunakan setelah ditemu­kan­nya operasi lasik dan lasek. Melalui PRK ini lapisan epitel dihi­langkan tan­pa membuat flap.

Pemeriksaan

Mata Silin­der (Astigmatisme)

Penanganan yang paling tepat pada penderita penyakit ini ada­lah dengan cara kon­sultasi lang­sung ke dokter mata atau yang ahli di bi­dang­nya. Biasanya ke­tika an­da datang ke dokter mata atau­­pun optik maka akan di­la­ku­kan beberapa tes untuk me­nguji sejauh mana kondisi mata mu yang sedang anda keluhkan.

1. Tes Refraksi

Penderita akan diminta meng­­­gunakan refraktor optik ya­itu mesin yang memiliki banyak len­sa dengan berba­gai tingkat ke­­kuatan sambil membaca ba­gan pa­pan yang letaknya berada dibe­lakang anda dan anda hanya dapat me­lihatnya melalui pan­tulan cermin atau hasil dari ba­yangan bagan tersebut. Ba­gan itu terdiri dari beberapa huruf yang disusun menjadi beberapa baris. Huruf-huruf tersebut uku­ran­nya bervariasi mulai besar, se­dang, hingga kecil.

2. Keratometer

Keratometer adalah alat un­tuk melihat refleksi cahaya yang dipantulkan pada per­mu­kaan kor­nea. Kamu ha­nya akan di­min­ta menempelkan wajah­mu pada keratometer ini dan diam tanpa berkedip selama be­berapa menit.

3. Pemeriksaan Virus

Pada tahap ini kamu akan di­minta membaca huruf atau ang­ka yang ditampilkan di bagan pa­pan yang diletak da­ri jarak tertentu, mulai dari huruf atau angka yang pa­ling besar hingga paling kecil. (Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Matematika UIN Sumatera Utara)

()

Baca Juga

Rekomendasi