Mexico City, (Analisa). Pemimpin portal media online ditemukan tewas dengan luka tusuk di Tejupilco, Meksiko. Korban teridentifikasi atas nama Condes Jaramillo (42) yang merupakan pimpinan situs berita lokal dan penyiar radio.
Pembunuhan terhadap Jaramillo merupakan yang kesepuluh kalinya yang dialami wartawan tahun ini. Dilansir AFP, Minggu (25/8), Jaramillo ditemukan tewas Sabtu pagi waktu setempat. "Mayat ditemukan Sabtu pagi... menunjukkan luka-luka akibat benda tajam," kata Jaksa Penuntut kota Tejupilco dalam keterangannya, Minggu (25/8).
Organisasi pengawas media, Reporters Without Borders (RFS) mengatakan salah satu rekan Jaramillo telah melaporkan adanya ancaman yang diterima pada Juni dan November 2018. Jaramillo telah berusaha mencari perlindungan dari pemerintah.
Tapi upaya tersebut dihentikan karena prosedur birokrasi yang berbelit. RSF sendiri mengatakan Meksiko menjadi negara yang paling berbahaya bagi wartawan setelah Suriah dan Afghanistan. Termasuk Jaramillo, sudah ada 10 wartawan yang mati dibunuh pada tahun ini.
Wartawan yang menjadi korban pembunuhan di Meksiko tercatat sudah 100 korban sejak tahun 2.000. Wartawan dibunuh dengan dugaan terkait pemberitaan perdagangan narkoba dan korupsi. Banyak kasus pembunuhan yang tidak selesai.
Awal bulan lalu, ditemukan juga 19 jenazah manusia dalam kondisi mengenaskan ditemukan di wilayah Uruapan, Meksiko. Belasan orang ini diyakini menjadi korban dari 'perang wilayah' antara geng-geng narkoba yang saling bermusuhan.
"Ada perang wilayah antara sel-sel (lokal) dari kelompok kriminal berbeda. Mereka bertempur untuk memperebutkan kendali wilayah untuk produksi, distribusi dan konsumsi narkoba," sebut ketua jaksa wilayah Michoacan, Adrian Lopez, dalam konferensi pers. Michoacan merupakan negara bagian yang menjadi lokasi Uruapan, seperti dilansir AFP, Jumat (9/8). (Ant/AFP)