
Jakarta, (Analisa). Ipda Erwin Yudha Wildani yang terbakar saat mengamankan aksi demonstrasi massa di Cianjur beberapa minggu silam akhirnya meninggal dunia Senin (26/8) dinihari saat menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina Jakarta.
Jenazah Ipda Anumerta Erwin Yudha Wildani dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikaret, Jalan Siliwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Sebelum dikebumikan, dilakukan upacara penyerahan jenazah Erwin di rumah duka di Gang Pulosari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur.
"Polri sangat berduka atas berpulangnya Ipda Erwin. Beliau anggota Bhayangkara terbaik," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Almarhum Erwin telah mengabdi di kepolisian selama 25 tahun tujuh bulan. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Ipda Anumerta Erwin Yudha Wildani mengalami luka bakar saat mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa di Kabupaten Cianjur pada Kamis 15 Agustus 2019. Kondisi luka bakar pada tubuh Erwin mencapai 80%.
Dalam peristiwa itu tercatat sejumlah polisi mengalami luka bakar yakni Briptu Fransiskus Aris Simbolon, Briptu Muhammad Yudi Muslim dan Briptu Anif Endaryanto Pratama. Kebakaran tersebut terjadi akibat adanya oknum yang melemparkan kantong plastik berisi bahan bakar ke arah kerumunan massa.
Polres Cianjur telah menetapkan lima orang mahasiswa sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka berinisial R, OZ, AB, MF dan RR. Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 170, 213 dan pasal 351, dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sementara itu kondisi Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon berangsur membaik setelah menjalani operasi dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dokter spesialis operasi bedah plastik RSHS Bandung, dr Hardisiswo di Bandung, Senin menyebut kondisi salah satu pasiennya, Bripda Yudi semakin membaik setelah 11 hari menjalani perawatan.
Ia menyebut, tim dokter telah membuang jaringan kulit yang mati pada Yudi yang mengalami luka bakar sekitar 13,5%.
"Dengan penanganan tangensial eksisi, dikupas jaringan mati. Lalu semua dibuang jaringan matinya," kata Hardisiswo di RSHS.
Setelah melakukan proses tangensial eksisi, kata dia, tim dokter pun telah melakukan skin graft atau cangkok kulit dan dipastikan Yudi tidak memerlukan donor kulit terlalu banyak untuk proses cangkok tersebut. Direncanakan tim dokter akan membuka perban pada Rabu mendatang.
Kondisi korban lainnya yakni Bripda FA Simbolon juga berangsur membaik. (Ant)