Kasad Bangga

Kodam IM Kumpulkan 118 Senpi Ilegal

kodam-im-kumpulkan-118-senpi-ilegal

Banda Aceh, (Analisa). Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, dalam sepuluh bulan terakhir menerima sebanyak 118 pucuk senjata api (senpi) sisa konflik dari masyarakat. Senjata itu terkumpul sejak November 2018 hingga saat ini.

Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko mengatakan, ratus­an senpi tersebut diterima dari masya­rakat atas penggalangan yang selama ini dilakukan oleh tim intelijen dan Babinsa dari jajaran Kodam IM.

Atas keberhasilan Kodam IM mengumpulkan senpi sisa konflik ini, Kepala Staf Angkat Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menga­ku bangga atas hasil yang dicapai Kodam IM. Keberhasilan ini dikare­na­kan  Kodam IM selama ini telah menjadi bagian dari masyarakat Aceh.

“Senjata-senjata itu diterima kare­na kesadaran dari ma­syarakat Aceh dan itu bagus sekali. Karena kesadaran ya, bukan karena operasi yang me­mak­sa dan itu yang kita harapkan,” ujar Andika di sela-sela kunjungan kerjanya di Banda Aceh, Kamis (29/8).

Kasad merasa bahwa masyarakat Aceh sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk sama-sama menciptakan kondisi Aceh yang tenteram, aman dan nyaman. Karenanya, senjata yang tidak diperlukan lagi, memang sela­yak­nya diserahkan kepada aparat berwenang.

“Barang-barang (senjata) yang tidak diperlukan baiknya kita serah­kan atau kita tempatkan di tempat seharusnya,” kata Kasad.

Ratusan senjata yang berhasil di­amankan tersebut terdiri atas pistol stan­­dar sebanyak 17 pucuk, pistol rakit­an 23 pucuk, pistol air soft 4 pucuk, dan senapan standar 66 pucuk. Selain itu, ada senapan rakitan 7 pucuk serta sepucuk SMR.

Senjata tersebut diperlihatkan khusus kepada Kasad di lapangan Indoor Jasdam IM, Neusu, Banda Aceh. Hanya saja, saat Jenderal Andika melihat senjata tersebut, tertutup untuk kalangan wartawan.

Ada kesadaran

“Bukan penyerahan senjata, hanya melihat hasil yang dica­pai Kodam selama ini dan itu bagus sekali karena memang itu semua ada kesadaran, yang paling bagus itu,” kata Andika kepada wartawan usai memberikan pengara­han kepada prajurit jajaran Kodam Iskandar Muda.

Disinggung jumlah senjata yang masih ada beredar atau disimpan ma­syarakat, Kasad mengaku tidak me­nge­tahui jumlah senjata yang masih ada di masyarakat Aceh, namun, ia mengajak masyarakat yang masih memegang senjata ilegal untuk me­nye­rahkan ke pihak berwajib.

Sebelumnya, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (28/8) sore. Kasad beserta Ketua Umum Persit KCK Hetty Andika Perkasa dan pejabat Mabesad disambut Pangdam dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD Iskandar Muda, Kasdam IM, Kapok Sahli dan pejabat utama Kodam IM, Danlanud SIM, Kapolda Aceh, Wali Nanggroe, Plt Gubernur Aceh, Kajati serta Forkopimda Aceh.

Kasad beserta istri disambut de­ngan pengalungan bunga, menerima handbucket dari pasangan adat Aceh (Agam dan Inong) serta tari Ranup Lampuan yang merupakan salah satu tarian tradisional Provinsi Aceh, selanjutnya Kasad beserta istri meng­ikuti tradisi peusijuk (tepung tawar).

Kedatangan Kasad beserta istri ke Aceh dalam rangka kunjungan kerja ke Kodam Iskandar Muda. Dari Bandara SIM, selanjutnya rombongan langsung ke Museum Tsunami dan Kapal PLTD Apung.

Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Ban­da Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia 2004 sekali­gus pusat pendidikan bencana dan tem­pat perlindu­ngan darurat andai tsunami terjadi lagi. (irn)

()

Baca Juga

Rekomendasi