
Oleh: Hodland John Tiar Hutapea. Saat ini, telepon seluler (ponsel) bagi manusia sudah menjadi kebutuhan pokok dan bukan lagi hanya pelengkap gaya hidup. Ketergantungan hidup manusia pada perangkat ponsel semakin dirasakan manakala ponsel semakin banyak memiliki fitur canggih yang dapat memenuhi kebutuhan berkomunikasi dan keperluan lain yang lebih spesifik dan sangat dibutuhkan agar bisa selalu mobile.
Ponsel yang terus berevolusi dengan perangkat canggih semacam smartphone dan android misalnya dapat membantu manusia bertransaksi perbankan melalui ponsel, membaca berita, menjual atau membeli produk barang lewat e-commerce, berkirim e-mail, chatting, berinteraksi lewat media sosial, berswafoto, menyimpan data atau gambar, menonton live streaming, dan lain-lain.
Namun tampaknya ada satu bahaya yang mengintai ketika kita kerap menggunakan ponsel secara serampangan dan berlebihan, yakni efek samping dari radiasi yang dihasilkan ponsel. Pada dasarnya, ponsel nirkabel bekerja dengan cara menyalurkan sinyal melalui frekuensi radio. Prinsip kerja yang sama pun bisa kita temukan pada oven microwave, radio AM/FM atau televisi yang sama-sama memiliki radiasi berfrekuensi rendah.
Dari penelitian para ilmuwan selama bertahun-tahun, ditemukan dampak buruk dari radiasi sinyal radio dan televisi bagi kesehatan. Karena prinsip kerjanya sama, disimpulkan bahwa energi yang dikeluarkan oleh HP yaitu sejenis radiasi elektromagnetik, termasuk radiasi non-pengion, yang akan diserap oleh tubuh manusia. Jika terpapar secara terus-menerus dan dalam jumlah besar, radiasi ini bisa bersifat karsinogenik atau pemicu penyakit kanker.
Karenanya, kita perlu lebih waspada dan hati-hati pada penggunaan ponsel secara berlebihan. Ada beberapa gejala gangguan kesehatan yang muncul akibat radiasi ponsel, di antaranya kepala pusing, mual-mual, gangguan tidur, tumor otak, Alzheimer, Parkinson, berubahnya fungsi memori, gangguan konsentrasi, dan pemicu sel kanker atau tumor.
Agar terhindar dari dampak buruk radiasi ponsel, berikut ini beberapa tips yang bisa kita lakukan:
1. Sebaiknya tidak menggunakan ponsel untuk berkomunikasi saat sinyal rendah atau lemah. Jika sinyal di ponsel hanya tersisa satu atau dua garis, tunda dulu melakukan hubungan komunikasi. Ini karena ponsel akan bekerja lebih keras untuk mencari sinyal atau memperoleh koneksi, sehingga mengeluarkan radiasi yang lebih besar dibandingkan dalam keadaan sinyal penuh atau maksimal.
2. Hindari penggunaan ponsel dalam ruang tertutup, seperti lift atau mobil, karena saat pencarian sinyal, ponsel akan menciptakan lebih banyak radiasi dan dalam kondisi ruang tertutup radiasi ini lebih muda diserap oleh tubuh.
3. Saat berkendara, sebaiknya tak berkomunikasi lewat ponsel. Berbicara di ponsel sambil bergerak dengan cepat dapat membuat ponsel terus berusaha menciptakan sambungan atau koneksi berulang ke menara berikutnya, sehingga melepaskan energi yang menghasilkan radiasi lebih besar.
4. Batasilah penggunaan ponsel sehari-hari. Bicara seperlunya saja, atau bisa mengirimkan teks (sms). Durasi yang lama ketika berkomunikasi lewat ponsel bisa membuat tubuh kita lebih lama menyerap radiasi, dan ini tidak bagus buat kepala dan otak kita.
5. Mengantongi ponsel di saku baju atau celana sesungguhnya menambah dampak buruk radiasi pada tubuh kita, apalagi saat ponsel aktif dan selalu menyesuaikan sinyal dengan lingkungannya. Radiasi akan lebih mudah diserap ketika jarak tubuh ke ponsel sangat dekat.
6. Hindari meletakkan ponsel di samping tubuh ketika kita tidur. Tubuh yang sedang membutuhkan istirahat bisa terganggu akibat radiasi ponsel yang terlalu dekat, apalagi ponsel diletakkan sangat dekat dengan kepala. Simpanlah ponsel di dalam laci dekat tempat tidur dengan sedikit terbuka jika memang kita tak ingin melewatkan komunikasi dari luar.
7. Agar memperolah jarak aman kepala dari serangan radiasi, sebaiknya gunakan speakerphone saat berkomunikasi. Ini sekaligus juga menghindari gangguan pada orang lain ketika kita sedang berkomunikasi.
8. Ketika menggunakan Bluetooth, sebaiknya alihkan dari satu sisi ke sisi lainnya. Cara ini untuk menghindari bahaya radiasi yang terkonsentrasi di satu titik. Bagaimana pun radiasi Bluetooth tetap berisiko walau lebih rendah dari radiasi ponsel.
9. Ternyata kabel yang ada di alat pendengar di ponsel dapat juga menyalurkan radiasi ke telinga. Karenanya, gunakanlah headset ferrite bead. Alat ini adalah aksesoris ponsel yang berfungsi mengurangi radiasi.
10. Manfaatkan fungsi airplane mode pada ponsel. Kebanyakan ponsel sekarang ini memiliki fungsi untuk digunakan di pesawat udara. Airplane mode ini meniadakan transmisi nirkabel dan menghentikan risiko radiasi. Jika tidak menggunakan ponsel untuk waktu yang cukup lama, matikanlah atau pilih airplane mode, maka ponsel akan mengonsumsi energi lebih rendah dan bisa menghemat baterai sehingga penggunaannya lebih efisien.
11. Belilah ponsel dengan radiasi rendah. Bisa ditanyakan kepada penjaga counter produk-produk ponsel mana saja yang memiliki radiasi lebih rendah.
12. Apa pun model ponsel yang kita miliki, sebaiknya selalu patuh pada cara penggunaannya yang benar. Bacalah buku petunjuk penggunaan karena di sana ada informasi mengenai cara menggunakan dan membawa ponsel agar konsumen bisa membatasi paparan radiasi.
Teknologi canggih dari perangkat ponsel memang sudah menjadi bagian hidup manusia yang tak terhindarkan. Namun, tetaplah waspada pada produk-produk tersebut karena memang berisiko buruk pada kesehatan bila kita tidak mematuhi aturan-aturan penggunaannya. Semoga tips sederhana ini bermanfaat buat kita semua.
*bs, Juli 2018.