
Oleh: Rhinto Sustono. GELIAT pasar konvensional batu akik memang semakin sulit ditemukan di Medan. Hanya para pedagang profesional saja yang masih bertahan dan tak lekang digerus zaman. Khususnya yang mampu konsisten di seputaran Jalan Balaikota, depan Kantor Pos Medan.
Di banyak kota di tanah air juga tidak jauh beda. Hanya di Pasar Rawabening Jakarta yang para pedagang akiknya masih Berjaya. Meskipun kehadiran pembeli tak seramai saat batu akik menjadi idola para penggilanya.
Lalu bagaimana dengan para pedagang yang menawarkan secara online? Apakah masih seramai saat masa-masa booming dulu? Tampaknya tak pernah surut. Justru perdagangan akik secara online kini semakin ramah. Mereka tak perlu menyewa kios, pun tak harus menghabiskan waktu untuk menunggu calon pembeli di sebelah lapak dagangannya.
Pasaran akik secara online bahkan semakin ramai. Hanya pecinta dan kolektor akik saja yang banyak mengunjungi marketplace yang khusus menawarkan ragam varian batu nusantara. Sebagai ajang promosi, para pedagang juga bebas memilih untuk menawarkan akik mana yang menurutnya lebih menarik calon pembeli.Tak hanya padajejaring sosial facebook atau line, bahkan unggahan batu akik yang cantik kian memantik pengguna instagram (IG).
Di laman IG #batuakikpandan, surya_gemstone, dan lainnya banyak dipajang foto ragam batu akik berbagai warna. Yang tentunya selain menarik perhatian, juga indah untuk diperhatikan. Beberapa ada yang ditawarkan berikut daftar harganya, namun tidak sedikit yang merahasiakan banderolnya agar mendapat penawaran dari yang terpana.
Beberapa hari lalu, misalnya surya_gemstone menawarkan sebentuk cincin bermaakan kecubung api aceh yang diikat ring alpaca dengan harga Rp150 ribu. Pada hari sama, juga ditawarkan pandan lumut yang khas hijaunya seharga Rp500 ribu.
Selain jenis cincin, juga dipasarkan gelang (tasbih) batu pirus putih isi 33 butir seharga Rp65 ribu. Ada pula kalung dengan liontin blackjade yang khas hitamnya indah jika dikenakan. Sedangkan #batuakikpandan banyak menawarkan ragam jenis akik pandan dengan beragam warna pula. Menariknya, barang yang ditawarkan tidak hanya terkesan indah, tapi juga potongannya banyak rupa.
Memang banyak yang tertarik dengan jenis akik pandan karena alasan seratnya. Keluarga chalsedony ini konon dulunya menjadi kebanggaan para jawara di Tanah Betawi. Terlepas dari itu, akik pandan memang menyuguhkan khas keunikan, baik dari sisi warna yang jamak maupun dari tinjauan harganya yang lumayan berkelas.
Pandan Kapas
Bahkan, akik pandan jika semakin tua akan semakin bagus warnanya. Sebut saja jenis pandan kapas yang menempati uruan teratas dari bermacam jenis batu pandan. Jenis ini merupakan cikal bakal (awal) dari batu akik pandan yang tampilan fisiknya menyerupai kapas (awan) menggumpal. Keunikan inilah yang apabila dirawat akan menimbulkan perubahan warna, yang tentu akan pula mempengaruhi tampilannya menjadi lebih indah dan unik.
Batu pandan nanas khas warnanya, yakni kuning cerah dan hampir kemerahan. Disebut sebagai pandan nenas karena warnanya khas menyerupai warna daging buah nanas. Ada juga pandan merah yang karakter warnanya menjurus ke merah tua dengan sedikit kehitaman. Kemudian pandan lumut. Sesuai namanya, dominasi serat hijau lumutnya menyeluruh.
Pandan lumut juga sering disebut sebagai pandan hijau, karena secara visual warna seratnya menyerupai lumut hijau yang terdapat dalam fisik batunya. Ada pula pandan oli karena didominasi hitam kecokelatan menyerupai warna oli. Varian ini sulit ditemukan di pasaran.
Yang takah kalah menraik yakni varian pandan sutera. Termasuk jenis paling langka dengan ciri serat batu di dalamnya seperti benang sutra berbaris sejajar dan memotong garis horizontal. Bagi kolektor sejati, serat sutra ini memiliki nilai fantastis dan bisa memberikan efek prestise bagi pemiliknya.
Varian akik pandan memang berbeda dengan akik mana pun. Variasi warnanya yang khas, merah, putih, hijau, kuning, dan warna lainnya menambah ketegasan serat yang dikandungnya. Bahkan jenis seratnya juga bisa jadi pembeda. Di antaranya serat sutera yang secara kasat mata terlihatdi dalam batunya menyerupai helaian benang sutra halus dengan posisi berjajar melintang, seolah-olah memotong badan batu dan biasanya badan vertikal dan serat sutranya horizontal.
Pada serat capung terlihat guratan seperti yang ada pada sayap capung. Pun serat jarum emas yang berbentuk butiran-butiran kecil seperti parikel es yang berduri.
Selain keunikan seratnya, para pecinta dan kolekor akik pandan juga tertarik dengan ragam corak yang menyerupai sisik. Mereka pun membedakan dengan varian sisik betok yang tampilannya mirip sisik ikan rawa-rawa, betok. Kemudian sisik betrik, juga karena tampilannya menyerupai ikan betrik yang lebih kecil dari sisik betok.
Pada varian sisik salju, ada butiran halus di dalamnya menyerupai salju. Lalu sisik melik yang memiliki tampilan lempengan kecil, namun arah pada sisiknya tidak beraturan (berlawanan arah) sehingga terlihat lebih unik. Yang terakhir sisik kapas yang visualnya berupa gumpalan awan atau serat seperti kapas putih.
Karena keunikan tampilan dan kelangkaannya, batu pandanmemiliki harga yang sepadan. Tidak murahan, tapi juga tidak terlalu mahal untuk dikoleksi. Jika tertarik, mulailah berselancar di media sosial untuk membuat penawaran.