Analisadaily (Medan) - Teknologi informasi terus berkembang. Bila tidak dipergunakan dengan baik, maka akan berdampak pada hubungan sosial dalam masyarakat, diantaranya adalah berita bohong atau hoaks.

Menghindari hal ini, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan menggelar seminar nasional dengan tema ‘Perangi Hoaks di Era Industri 4.0 dan Urgensi Penerapan Etika di Era Revolusi Industri 4.0’ di Kampus UPMI, Jalan Balai Desa, Medan.

Dalam kesempatan itu, hadir Prof H Abdul Rahman Muhammad Syarif. Menurutnya, acara ini  selain menjalin silaturahmi, dirinya juga datang dalam rangka sosialisasi terkait masalah manageman strategi dan IT cyber security dan cyber forensik.

"Saya juga ingin mengenalkan aplikasi yang saya buat, SITCS. Layanan ini menjadi tempat konsultasi pelayanan strategi teknologi informasi. Saya harap, nantinya bisa kerja sama," katanya, Senin (5/8).

Wakil Rektor 1 UPMI, Dahris Siregar, sangat berterimakasih atas terselenggaranya acara ini. "Mudahan ini menjadi tolak ukur dan semangat bagi mahasiswa S1 dan S2, terutama kepada seluruh jajaran penasihat Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN)," ucapnya.

Dahris menjelaskan, tema yang diangkat pada seminar ini suatu pembelajaran untuk mahasiswa, karena mahasiswa merupakan aset bangsa yang akan meneruskan pemerintahan dan menuju sukses atau tidaknya suatu kedaulatan negara.

"Semoga kampus UPMI menjadi makin jaya. Semoga mahasiswa dan mahasiswi dengan layak mampu berkembang memerangi hoaks di era industri 4.0," sebutnya.

Acara juga dihadiri oleh para pembicara seperti dari Komisi Yudisial, Farid Wajdi, dan guru besar UPMI, Prof. Marihot Manullang. Juga diadakan pelantikan BPH Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN) Komisariat UPMI.