GLETSER adalah sebuah bongkahan es besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu geologi. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi.
Gletser merupakan reservoir terbesar air tawar di Bumi. Gletser juga dapat terbentuk dari pembekuan air akibat musim dingin, lalu ketika temperatur tinggi gletser akan mencair sehingga menjadi sumber air tawar bagi mahluk hidup.
Karena massa glasial dipengaruhi perubahan jangka panjang iklim, misalnya, curah hujan, suhu rata-rata, dan awan, perubahan massa glasial dianggap salah satu indikator yang paling sensitif dari perubahan iklim dan merupakan sumber utama dari variasi permukaan laut.
Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.
Berbicara tentang gletser, para peneliti telah menemukan lima pulau baru di perairan beku di lepas pantai Rusia. Penemuan baru ini justru mengkhawatirkan karena semakin menunjukkan bagaimana gletser semakin mencair akibat perubahan iklim.
Kehadiran pulau-pulau baru di area tersebut, pertama kali terungkap dari mahasiswa yang sedang mempelajari gambar satelit untuk tugas akhirnya pada 2016. Dan info tersebut akhirnya dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia awal tahun ini.
"Survei topografi telah dilakukan di pulau-pulau baru tersebut. Mereka sudah difoto dan akan dideskripsikan secara detail," ujar pihak militer dalam sebuah pernyataan.
Efek menghancurkan
Pulau baru ini berukuran mulai dari 900 hingga 54.500 meter persegi. Mereka dapat ditemukan di dekat Novaya Zemlya dan Franz Josef Land di Samudra Arktika, dua pulau yang hanya dihuni personel militer.
Semua pulau itu tadinya diliputi oleh es dan gletser Nansen. Namun, akhirnya terungkap karena surutnya gletser akibat peningkatan suhu udara.
Lingkaran Arktika mengalami peningkatan paling drastis dan menghangat lebih cepat dibanding wilayah lain di dunia. Beberapa tahun terakhir, suhu panasnya melebihi rekor.
Sebuah desa Swedia di Lingkaran Arktika, suhunya mencapai 34,8°C pada 26 Juli 2019. Suhu di wilayah Rusia bagian barat laut juga melonjak hingga 29°C.
Dengan temperatur yang menghangat ini, tidak heran jika kita banyak melihat fenomena pencairan es dan gletser.
Sebuah studi pada 2018, menganalisis gletser di sekitar kepulauan Franz Josef Land dan menemukan fakta bahwa massa es dari 2011 hingga 2015, menghilang dua kali lipat, dibanding rentang waktu sebelumnya.
"Arktik saat ini memanas dua hingga tiga kali lebih cepat dibanding bagian dunia lainnya. Jadi, secara alami, gletser dan lapisan es akan meleleh lebih cepat," papar Simon Pendleton, peneliti dari University of Colorado at Boulder's Institute of Arctic and Alpine Research.
Selain terungkapnya pulau-pulau baru, perubahan dramatis di Arktik ini memiliki efek menghancurkan pada keanekaragaman hayati serta permukiman manusia di sekitarnya. (ngi/iflc/tst/es)