Medan, (Analisa). Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang digalakkan Perpustakaan Nasional RI memiliki dampak yang sangat baik di antaranya, mewujudkan masyarakat lebih sejahtera. Masyarakat mendapatkan manfaat dari keberadaan perpustakaan, seperti dari membaca buku di perpustakaa kini bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bisa membuat kue dengan baik, di mana awalnya mendapat referensi dari membaca buku di perpustakaan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Labuhanbatu, Ir. H Leo Sunarta, MM memberikan penjelasan pada Stakeholder Meeting Provinsi Sumatera Utara bertema "Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial" di Grand Inna, Jalan Balai Kota Medan, Selasa (10/9).
Dia menjelaskan, program transformasi perpustakaan merupakan program Perpusnas RI, ada tiga kabupaten/kota di Sumut yang mendapatkan program yakni Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Serdangbedagai dan Kabupaten Deli Serdang. Di Kabupaten Labuhanbatu, ada 6 desa yang mendapatkan program ini, meliputi Desa Kampung Baru, Desa Tebing Linggahara, Desa Sidorukun, Desa Kampung Padang, Desa Sei Tampang, dan Desa Lingga Tiga.
Perpustakaan Desa, penerima program di Kabupaten Labuhanbatu yakni buku bacaan 1.000 eksemplar dan tiga unit. Selain buku, ada juga peningkatan kapasitas SDM melalui bimbingan teknis dan pendampingan (mentoring) secara intensif oleh fasilitator kabupaten. "Perpustakaan juga didorong untuk meningkatkan layanan komputer dan internet, menyelenggarakan aneka kegiatan untuk menarik minat sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat, serta melakukan advokasi dengan pihak lain untuk mendapatkan dukungan," katanya.
Pemateri lain, Junita Theresia Simamora Kasubbag Program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Deliserdang menyampaikan tujuan dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yakni meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan membangun komitmen dan dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan, membangun kesadaran tentang pentingnya pengembangan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, membangun dukungan dan komitmen dari stakeholder untuk pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial dan menyusun rencana sinergi yang berkelanjutan antar stakeholder untuk mendukung pengembangan perpustakaan.
Pencapaian tranformasi perpustakaan di Kabupaten Deliserdang dan desa yakni, pelibatan masyarakat di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam seperti kelas ibu hamil dan belajar internet bagi kepala dusun. Ada juga les malam bagi pelajar dengan mata pelajaran Matematika, IPS dan kesenian. Perpustakaan desa bersinergi dengan karang taruna dan Mahasiswa KKN dari UMN, Desa Pasar V Kebun Kelapa.
Turut menyampaikan materi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Serdang Bedagai, Salmiah. Stakeholder Meeeting Provinsi Sumatera dibuka Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumut diwakili Sekretaris Dinas, Jojor Sitorus Pane dan diadakan diskusi yang dipandu Suriadi, S.Sos dan turut memberikan sambutan Konsultan Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi, Muhammad Romli Riduan. (maf)