Jakarta, (Analisa). Pecatur putra terbaik Indonesia, Grand Master (GM) Susanto Megaranto memainkan buah putih melawan pecatur Rusia, GM Sergey Karjakin pada laga babak pertama Piala Dunia Catur FIDE, Selasa (10/9) di Khanty Mansiysk, Rusia. Pada kiprahnya yang ketiga ini, Su santo yang dikirim PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk berharap bisa menorehkan hasil yang lebih baik dari dua keikutsertaan sebelumnya.
Pada debutnya di Piala Dunia 2007 di Meksiko, Susanto langsung tersingkir di babak pertama setelah kalah dari pecatur Bulgaria, GM Kiril Georgiev 2-0. Nasib serupa juga terjadi pada Piala Dunia 2011 di Rusia. Susanto tersingkir di babak awal usai ditaklukkan pecatur Vietnam, GM Le Quang Liem dengan skor tipis 1½-½."Kali ini saya ingin hasil yang lebih baik," tekad Susanto.
David Vs Goliath
Pertarungan Susanto kontra Karjakin ibarat David versus Goliath. Karjakin yang menempati peringkat 12 dunia memiliki elo rating 2760 unggul 210 poin atas Susanto Megaranto yang memiliki elo rating 2550 dan menempati peringkat 441 dunia. Namun Susanto tak mau kalah sebelum berperang.
"Meskipun lawan sangat berat, saya akan memberikan yang terbaik bagi merah-putih," tandasnya.
Menguji Kemampuan
Ketua Kontingen Tim Catur Indonesia ke Piala Dunia FIDE 2019, R Artsanti Alif mengakui GM Sergey Karjakin adalah lawan yang berat buat Susanto. Namun Artsanti menegaskan yang terpenting Susanto dapat terus teruji di pertarungan tingkat dunia. “Bukan soal menang atau kalah, yang terpenting GM Susanto Megaranto dapat terus teruji di pertarungan tingkat dunia,’ ujar R. Artsanti Alif yang juga Vice President Head of Social Investment JAPFA. (rm)