Canberra, (Analisa). Dua wanita berkewarganegaraan Inggris-Australia dan seorang pria Australia ditahan di Iran. Salah seorang darik mereka dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, lapor media dan pemerintah Australia, Rabu (11/9).
Pihak berwenang membantu para keluarga mereka tetapi tidak memberikan rincian lebih jauh. Pernyataan singkat dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia itu dikeluarkan setelah surat kabar Inggris the Times melaporkan penahanan itu.
"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler kepada keluarga tiga orang itu yang ditahan di Iran. Karena kewajiban pribadi kami, kami tidak akan berkomentar lebih jauh," kata seorang juru bicara departemen itu dalam komentar melalui surat elektronik.
Penahanan mereka berlangsung di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara kekuatan-kekuatan Barat dan Iran setelah AS menarik diri dari perjanjian yang memberlakukan pembatasan terhadap program nuklir Iran dan kemudian menerapkan sanksi-sanksi atasnya, yang bertujuan menghentikan ekspor minyak Iran.
The Times memberitakan seorang blogger yang mengunjungi beberapa negara di Asia bersama pacarnya asal Australia dan juga seorang akademisi yang belajar di Cambridge University dan memberi kuliah di sebuah universitas di Australia telah ditahan dalam peristiwa-peristiwa terpisah.
Mereka ditahan di penjara yang sama di Teheran tempat seorang pekerja pertolongan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, telah ditahan sejak 2016 atas tuduhan-tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.(AP/es/Ant/Rtr)