Oleh: Bhikkhu Thitavamso Thera
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
BANYAK pelajaran yang harus dipelajari, banyak tantangan harus dilewati, banyak rintangan yang selalu menghambat silih berganti demi mendapatkan dalam kesuksesan kehidupan ini, mungkin inilah yang banyak orang alami untuk melanjutkan kehidupan hingga yang kita anggap menjadi orang sukse, tetapi kesuksesan tentu berbagai ragam yang didapatkan karena pelajaran, tantangan, rintangan pastinya setiap orang memiliki cara dan pengalaman yang berbeda, bahkan ada juga yang merasa sudah memiliki segalanya karena merasa sudah banyak perjuanagn yang dilakukan sehingga menganggap orang-orang disekitarnya tidak memiliki apa yang dia miliki, maka dari itu menjadi sebuah kesombongan.
Ada pepatah mengatakan kalau padi semakin berisi maka ia akan semakin menunduk, ini memang benar, bagi seseorang yang semangat belajar dan mempraktekanya dengan baik apa yang telah dipelajarinya ia bisa bagaikan padi tersebut, tetapi jangan disalah artikan yang dimaksud berisi itu karena belajarnya tingkat tinggi, belajar setinggi apapun tanpa mau mempraktekan apa yang telah dipelajari maka ia bagaikan padi yang tanpa memiliki isi menjulang keatas, akan muncul kesombongan, merendahkan orang lain, merasa paling pintar, paling kaya karena beranggapan ia lah yang paling hebat.
Dua macam inilah yang membuat seseorang itu menjadi sombong dan merasa menjadi pemenang sejati, yaitu merasa paling pintar dan merendahkan orang lain, dan ini bisa dialami oleh siapapun juga, tidak peduli orang kaya atau orang miskin, tidak peduli berpendidikan tinggi atau tidak pernah sekolah sekalipun, mungkin anda bisa mengalahkan mereka semua dalam hal perdebatan ataupun peperangan tetapi ini tidak akan menjadi suatu kemenangan sejati, justru akan menjadi kesombongan yang lebih tinggi, jika ini terjadi maka tidak akan dapat kepuasan apapun yang kita cari, hanya akan dapa kosombongan yang semakin merajalela, oleh karenanya kedua sikap yang membuat menjadi semakin sombong inilah yang harus dihancurkan, agar apa yang dipelajari akan menjadi mermakna untuk diri sendiri.
Sangat penting praktek apa yang telah dipelajarinya agar pelajaran yang didapatkan bisa benar-benar menjadi sebuah pengertian yang baik, olehkarenanya akan benjadi pemenang sejati karena apa yang dipelajari bukan untuk merendahkan orang lain tetapi untuk menaklukkan diri sendiri. Sesuai dengan apa yang telah diuraikan oleh Buddha sendiri tentang penakhluk yang sesungguhnya didalam syair dammapada Sahassa Vagga, Bab 8, 103. yaitu; ”Yo ca gathasatam sahassena, sangame manuse jine, ekanca jeyyamattanam, sa ve sangamajuttamo. Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri”.
Menaklukkan diri sendiri akan jauh lebih baik karena dengan menaklukkan diri sendiri kita tidak akan merasa tersaingi, tidak merasa punya permusuhan dan yang ada tinggallah kepuasan dan ketenangan yang didapatkan, maka dari itu mari kita untuk bersama-sama menaklukan dirisendiri dengan apa yang telah dipelajarinya, agar kesombongan akanmerasa paling hebat dan merendahkan orang lain tidak melintas dalam benak kita.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk berbahagia.
Sadhu Sadhu Sadhu