Belawan, (Analisa). Kapal Moring milik Pertamina tenggelam di perairan Belawan, Selasa (10/9) malam. Dalam musibah ini nakhoda tewas, sedangkan tiga kru kapal lainnya berhasil diselamatkan. Berdasarkan informasi yang dirangkum, kejadian berawal ketika kru kapal Moring PMB VI tengah memandu proses lepas sandar kapal MT Enduro, yang baru saja selesai melakukan bongkar muat BBM melalui pipa Single point Mooring (SPM) di tengah laut ke Depo Pertamina Labuhan, sekitar pukul 19.15 WIB.
Ketika kapal PMB VI melepas tali selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba turun hujan disertai angin kencang dan ombak besar. Sehingga kapal moring Pertamina itupun turut diterjang ombak dan bahkan sempat menghantam MT Enduro hingga akhirnya terbalik.
Dalam kondisi ini nakhoda tidak dapat keluar dari ruangan kemudi kapal. Sedangkan ketiga kru lainnya berhasil melompat menyelamatkan diri sebelum kapal kecil tersebut akhirnya karam.
Tim penyelamat berhasil mengevakuasi ketiga kru kapal, yakni Nanda Armanda (28), warga Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36), warga Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat, dan Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo. Mereka langsung dilarikan ke Rumkital Dr Komang Makes Belawan untuk mendapat perawatan medis.
Sementara nakhoda kapal yang belakangan ditemukan tim, kondisi nyawanya tak tertolong. Selanjutnya jenazah Rudi Prayouw (52), warga Jalan Bakti Abri Gang Ustaz Samsir Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, disemayamkan di rumah duka.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, kepada wartawan mengatakan.Pertamina akan melalukan pemeriksaan atas insiden ini, untuk memastikan seluruh standar keamanan telah diterapkan. (maa)