
Chunian, (Analisa). Polisi Pakistan telah menahan setidaknya 20 orang tersangka ketika mereka menyelidiki dugaan pembunuhan berantai dan penyerangan seksual tiga anak lelaki. Peristiwa itu disebut terjadi di sebuah distrik yang memiliki sejarah pelecehan dan penculikan anak.
Jenazah Muhammad Faizan yang berusia delapan tahun ditemukan di kawasan industri, setelah dia hilang dalam perjalanan pulang dari toko-toko terdekat. Jasad dua anak laki-laki lainnya ditemukan di dekatnya, lapor pihak kepolisian, Selasa (24/9).
Media setempat melaporkan tiga anak lain dari daerah itu telah hilang sejak pertengahan tahun dan seorang anak lain telah menghilang akhir pekan lalu setelah mayat-mayat itu ditemukan.
"Penemuan tiga mayat dari tempat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada keterlibatan pembunuh berantai dalam kasus ini," kata perwira polisi daerah, Zulfiqar Hameed.
Petugas Kepolisian Distrik, Zahid Nawaz, mengatakan sampel DNA dari 20 tersangka yang ditahan telah dikirim untuk dilakukan pengujian. Ratusan orang juga telah menggelar demonstrasi terkait pembunuhan minggu lalu, menghalangi jalan-jalan dan merusak toko-toko.
"Saya mengasuh anak saya selama delapan tahun. Saya tidak bisa memiarkan kasus ini, saya menginginkan keadilan," ujar ibu Faizan, Amtal Salam.
Chunian, tempat jenazah-jenazah ditemukan, terletak di Kasur, distrik selatan kota Lahore, yang dilanda gelombang pelecehan seksual dan tindak kekerasan terhadap anak-anak, yang dikatakan banyak penduduk lokal berlanjut karena budaya kekebalan hukum dan kurang aksi menemukan pelaku.
Video-video ratusan anak-anak lokal yang menjadi korban pelecehan seksual ditemukan bereda pada 2015, yang disebut pejabat perlindungan anak senior sebagai insiden pelecehan anak terburuk dalam sejarah Pakistan. (Rtr/es)