Pernah Heboh Karena Penyitaan Tiga Tahun Silam

Harimau Kuil Thailand Mati Terkena Wabah

harimau-kuil-thailand-mati-terkena-wabah

KUIL Harimau (Tiger Tem­ple) atau Wat Pha Luang adalah kuil Buddha Theravada di barat Thailand yang didirikan pada 1994 sebagai sebuah kuil dan suaka bagi hewan liar, beberapa di antaranya adalah harimau .

Kuil ini terletak di distrik Saiyok provinsi Kanchanaburi dekat dengan perbatasan Myanmar, berjarak skitar 38 km sebelah barat laut Kanchanaburi.

Pada 1999 kuil ini menerima harimau pertama yang telah dite­mukan penduduk desa, tetapi akhirnya mati. Kemudian, bebe­rapa anak harimau diberikan ke kuil dari waktu ke waktu, biasanya ketika sang induk telah dibunuh pemburu.

Seiringan perjalanan waktu, jumlah harimau di kuil itu menjadi semakin banyak. Hingga akhirnya  prahara terjadi.  Lebih separuh harimau yang diselamatkan pihak berwe­nang Thailand pada 2016 dari objek wisata kuil harimau telah mati karena wabah penyakit.

Harimau-harimau yang disita tersebut dibawa ke dua pusat konservasi yang dikelola peme­rintah. Namun, tak kunjung lama harimau-harimau itu rentan terhadap virus Canine Distemper.

Delapan puluh enam dari 147 harimau yang diselamatkan itu terkena penyakit, akibat kawin sedarah. Kuil Harimau  me­mung­kinkan wisatawan memberi ma­kan harimau, memegang anak-anaknya dan mengambil foto dari dekat.

Namun akhirnya pemerintah menyita 147 harimau itu, setelah ada laporan perda­gangan satwa liar dan penyiksaan terhadap hewan.

Harimau-harimau itu dipin­dah­kan ke dua lokasi margasatwa yang dikelola negara. Namun para pejabat segera memperhatikan efek perkawinan sedarah "yang mengaki­batkan cacat dan kele­mahan kondisi kesehatan," kata Patarapol, Kepala Divisi Mana­jemen Kesehatan Margasatwa.

Kuil di provinsi barat Kanc­hanaburi itu dikenal secara inter­nasional sebagai tempat perlin­dungan yang dijalankan para biksu Buddha.

Namun ketika polisi mengge­rebek kuil pada  2016, mereka menemukan tulang harimau, kulit, gigi dan sekurangnya 1.500 jimat yang terbuat dari bagian-bagian harimau.

Mereka juga menemukan bangkai 60 anak harimau yang dimasukkan ke dalam freezer atau diawetkan dalam toples yang diisi formalin. Tidak seorangpun yang terkait kuil itu dituntut.

Pihak berwenang memper­kirakan ada sekitar 1.000 harimau di penangkaran di Thai­land, tetapi hanya sekitar 200 di alam liar.

Pengelola kuil harimau telah mempro­mosikan dirinya sebagai suaka margasatwa selama berta­hun-tahun, tetapi akhirnya diseli­diki karena diduga terkait dengan perdagangan satwa liar dan ada­nya tindak kekerasan terhadap hewan.

Aktivis margasatwa menuduh para biksu di kuil tersebut me­melihara harimau secara ilegal. Beberapa pengunjung pun me­nga­­takan bahwa hewan-hewan tersebut tampak dibius, tetapi tuduhan itu dibantah pihak penge­lola kuil.

Objek wisata tersebut bero­perasi hingga pihak berwe­nang akhirnya memindahkan hampir­ 150 harimau sebagai tanggapan terhadap tekanan global atas isu perdaga­ngan satwa liar. (ap/tst/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi