Analisadaily - Mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac, meninggal dunia pada Kamis (26/9). Chirac meninggal dunia pada usia 86 tahun. Chirac adalah presiden dari tahun 1995 hingga 2007.
Chirac membentuk gayanya sebagai pemimpin pasca-perang Charles de Gaulle, berusaha untuk memperkuat status Prancis sebagai pemain di panggung dunia dan paling diingat karena penentangannya terhadap perang di Irak.
Presiden Emmanuel Macron membatalkan keterlibatan publik dan menyatakan hari berkabung nasional. Lampu di Menara Eiffel dimatikan.
"Presiden mewujudkan gagasan tertentu tentang Prancis," kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir dari Asia One, Minggu (29/9).
"Prancis yang mandiri dan bangga, dan mampu melawan intervensi militer yang tidak adil."
Chirac meninggal dengan damai dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya, menantunya Frederic Salat-Baroux mengatakan kepada Reuters.
Chirac memiliki keahlian untuk berhubungan dengan pemilih, khususnya di pedesaan Prancis.
"Jacques Chirac tahu bagaimana membentuk ikatan pribadi dengan orang-orang Prancis," kata mantan Presiden Sosialis Francois Hollande.
"Perancis ada dalam darahnya. Dia menjelajahi setiap sudut, mencicipi setiap kelezatan lokal."
Lima tahun setelah meninggalkan kantor, Chirac dinyatakan bersalah pada Desember 2012 karena menyalahgunakan dana publik sebagai Wali Kota Paris, menjadikannya kepala negara pertama yang dihukum sejak kolaborator Nazi Marshal Philippe Petain pada 1945.
Tapi dia tidak menjalani hukuman penjara dan hikayatnya tidak banyak merusak citra dirinya.
