Nasabah Prudensial Kecewa dengan Provider

nasabah-prudensial-kecewa-dengan-provider

Medan, (Analisa). Seorang dosen perguruan tinggi swasta mengaku kecewa dengan pelaya­nan PT Administrasi Medika (Ad­Me­dika) yang merupakan provider penjamin perusahaan asuransi Prudensial.

Dia menilai, manajemen AdMedika ter­lalu lama memberikan jaminan pem­biayaan di rumah sakit, sehingga nasabah Prudensial dengan produk PruPrime Heal­th Care dengan nomor polis 31307401 ini menjadi tertunda pulang pascarawat inap.

Dia menceritakan, telah menjalani rawat inap di Rumah Sakit (RS) Siloam Medan, Jumat (30/8) karena sakit pada tumit. Dia menjalani rawat inap sebagai pasien pemegang kartu PruPrime Health Care. Kemudian, Minggu (1/9), dokter sudah membolehkan dia pulang.

Pihak RS Siloam kemudian menyam­paikan billing (tagihan) biaya rumah sakit ke pihak AdMedika selaku provider asu­ransi Prudential Indonesia, pukul 11.00 WIB, Minggu (1/9). Kemudian, komuni­kasi antara pihak RS Siloam dan Ad­Medika melalui email dan telepon. Pihak RS Siloam lalu mengonfirmasi email ke pi­­hak AdMedika sekitar pukul 12.53 WIB. Namun belum ada kejelasan jaminan.

“Setelah sekian lama kami menunggu dan tidak ada jawaban, akhirnya kami pulang dengan terlebih dahulu membuat deposit uang tunai senilai biaya yang harus dibayarkan, yakni sekitar Rp 6,8 juta,” lanjutnya.

Sekitar pukul 19.00 WIB, tambahnya, dia menghubungi pihak AdMedika dan pu­­kul 19.24 WIB, pihak AdMedika baru me­­ngirimkan email kepada RS Siloam be­r­isi pertanyaan medis. Pihak RS Si­loam kembali menghubungi provider. Ak­hir­nya, Senin (2/9), sekitar pukul 01.25 WIB, Rumondang menerima in­for­masi dari RS Siloam bahwa Ad­Me­di­ka ­sudah memberikan jaminan dengan kekurangan yang harus dibayar Rp30.000. “Dengan begitu, kami dapat me­ngambil kembali deposit yang dititip­kan kepada pihak rumah sakit," jelasnya.

Sebagai nasabah Prudential Indonesia untuk kategori premium, yakni pada produk PRUprime Healthcare, Rumon­dang merasa kecewa dengan layanan PT AdMedika yang terlalu lama dan bertele-tele. Padahal premi yang dibayar dirinya mencapai Rp32,4 juta per tahun.

Seharusnya cepat

"Seharusnya, semakin besar premi yang dibayarkan, maka layanan yang diberikan semakin cepat dan berkualitas. Inikan berbanding terbalik dengan besarnya premi," jelasnya.

Melihat hal ini, dia mengaku khawatir. Bagaimana kalau dia mendapatkan perawatan dengan tagihan lebih besar atau berobat ke luar negeri sebagaimana manfaat kartu tersebut.

Dia sudah menyampaikan keluhan itu kepada pihak Prudential Indonesia. “Pihak Prudensial sudah menghubungi saya dan meminta maaf dan akan me­minta PT AdMedika untuk menyam­pai­kan surat permohonan maaf atas pela­yanan yang mengecewakan,” ucap­nya seraya mengaku dalam komunikasi itu, dirinya juga tengah memper­tim­bangkan untuk menghentikan meng­gunakan produk asuransi tersebut.

Terpisah dihubungi wartawan, Juli dari PT AdMedika menjelaskan, pihak­nya memang menerima berkas perse­tujuan jaminan dari RS Siloam via surat elektronik yang kemudian disampaikan kepada kantor pusat Prudential. Pihak Pru­dential meminta kepada PT Ad­Me­dika agar RS Siloam memberikan jawa­ban terkait adanya perbedaan antara diagnosis awal dan akhir. Jawaban itu kemudian disampaikan kembali kepada Prudential Indonesia.

"Kita kemudian menerima jawaban dari kantor pusat yang menyatakan bahwa berkas sudah tidak ada masalah dan jawaban itu kemudian kita sam­pai­kan kepada RS Siloam. Hanya ada biaya sekitar Rp 30.000 yang harus dibayarkan nasabah," jelasnya.

Terkait lamanya waktu jawaban yang diterima pihak RS Siloam dan nasabah, Juli mengatakan, pihaknya meminta maaf atas keterlambatan itu. Hal itu lebih disebabkan karena peristiwa itu terjadi bukan pada hari kerja.

"Tidak ada maksud kami sedikitpun untuk memperlambat atau memperlama jawaban atas persetujuan jaminan. Hal ini lebih karena peristiwa itu bukan pada hari kerja, sehingga koordinasi kami dengan kantor pusat menjadi lama. Kami mohon maaf," jelasnya. (nai)

()

Baca Juga

Rekomendasi