
Medan, (Analisa). Tim pengabdian masyarakat Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA-USU) melakukan “Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sisik Ikan untuk Pembuatan Kerajinan” tahap I kepada Ibu Perwiridan Masjid Istiqamah Blok XI Griya Martubung, Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, belum lama ini.
Dalam pelatihan, sisik yang biasanya terbuang selama proses pengolahan ikan menjadi bahan makanan, bisa dijadikan hal berguna diproses bentuk kerajinan.
Tim pelaksana yang terdiri dari Mizawarti SSi MSi sebagai Ketua, Dr Salomo Hutahaean MSi dan Dr Hesti Wahyuningsih MSi (anggota) dibantu beberapa asisten mahasiswa S1 laboratorium struktur dan perkembangan hewan, menjelaskan sisik ikan akan menjadi limbah dan dapat menjadi masalah lingkungan karena penumpukan.
Penumpukan sisik akan menimbulkan bau tidak sedap dan ini dijumpai di pasar-pasar tradisional, tak terkecuali di Kelurahan Besar, Medan Labuhan. Ada empat pasar tradisional di Kelurahan Besar beroperasi dengan waktu berbeda yakni Pasar YUKA di pagi hari, Pasar Monza Tangkahan dan Pasar Martubung (Pajak Atap) di sore hari serta Pasar Tradisional ADS di malam hari. Ikan bersisik seperti nila, kakap, gabus dan ikan merah diperjualbelikan di pasar itu. Sisik yang dihasilkan dari proses pembersihan ikan di pasar-pasar ini banyak ditemukan.
Berdasarkan observasi ke lokasi pasar, ikan-ikan ini termasuk yang bersisik berukuran besar. Sisik tersebut perlu penanganan selanjutnya untuk menjadi sesuatu yang berguna, salah satunya produk kerajinan.
Dipaparkannya, pembuatan kerajinan sisik ikan ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama, persiapan bahan dan alat pembuatan kerajinan. Kedua, cara mengolah sisik ikan menjadi bahan baku produk kerajinan, dan ketiga yaitu proses pembuatan kerajinan. Produk kerajinan berupa asesoris seperti bros, bando dan karangan bunga. Keterampilan yang didapat selama pelatihan akan dipraktikkan kembali oleh peserta di rumah. Untuk, itu peserta dibekali bahan dan alat untuk pembuatan kerajinan. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berupa pelatihan tetapi juga “Pembinaan Pembuatan dan Pengemasan Kerajinan dari Limbah Sisik Ikan”.
Ketua Perwiridan, Nini Khairuni menyambut baik kegiatan pengabdian ini dan dosen bersyukur telah memilih perwiridan Masjid Istiqamah Blok XI sebagai mitra dalam pengabdian masyarakat. Dia berpesan kepada peserta untuk memanfaatkan sebaik-baiknya pengetahuan yang telah diperoleh selama pelatihan dan pembinaan. Jika perlu dikembangkan lagi menjadi kegiatan usaha, terutama bagi tiga peserta yang telah dibekali satu set alat untuk membuat kerajinan sisik.
Diharapkannya, kegiatan pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan kepada anggota masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan limbah sisik ikan menjadi barang bermanfaat untuk kalangan sendiri yang bernilai ekonomis.
Empat pasar tradisional mudah dijangkau dan menyediakan banyak bahan baku sisik dan memenuhi kriteria untuk diolah jadi kerajinan menjadi dasar mengembangkan usaha kerajinan sisik di daerah ini. Selain itu, potensi sumber daya masyarakat terutama ibu-ibu perwiridan sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kegiatan wirausaha sampingan membantu penghasilan rumah tangga. (rel/st)