Virus Serang Tanaman Pisang di Karo - Deliserdang

virus-serang-tanaman-pisang-di-karo-deliserdang

Deliserdang, (Analisa). Petani di wilayah Karo dan Deli­ser­dang mengeluh, budidaya perkebunan pisang gagal panen akibat serangan virus yang belum maksimum teratasi.

“Umumnya, tanaman pisang bara­ngan yang terindikasi diserang virus mu­lai berumur 3 bulan sampai 5 bulan de­ngan tanda-tanda daun dan pucuk menguning,” ujar Gantang warga Desa Laubaleng, Kecamatan Laubaleng, Karo dan Febri Surbakti, petani Desa Durintonggal, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang belum lama ini kepada Analisa.

Pengamat pertanian hortikultura Sumatera Utara, Ir Alam Sembiring da­ri PT Tanindo yang menangani Show Farm di Jalan Udara Berastagi menga­kui, sudah berkisar 4 tahun terakhir ini se­jenis virus berkembang mengganggu budidaya tanaman pisang. Tidak hanya tanaman pisang jenis barangan, tapi juga jenis pisang lainnya seperti kepok, perak dan sejenis lainnya.

“Virus ini belum terobati. Perkem­bangannya hampir ke seluruh daerah di Sumatera Utara. Terutama di wilayah Deliserdang dan Karo. Bahkan virus ini merusak saat pisang mulai berbuah sehingga buah tidak sampai tua karena pisang terlanjur mati. Kalaupun buah sudah tua, buah di dalamnya hitam dan busuk. Tragisnya, konsumen di pasar ter­kena dampak. Sebab, pisang yang dijual petani atau pedagang tidak me­ngetahui kalau buah pisang dari batang yang sudah terserang virus sudah bu­suk.,” katanya.

Namun tidak terlihat akibat kulit buah yang baik, lazimnya pisang yang dipasangkan selama ini. Petani dan pedagang tidak dapat disalahkan, sebab, mereka juga tidak tahu dan tidak mung­kin membuka kulit pisang untuk me­ngetahui pisang tersebut baik atau sudah busuk.

“Virus ini belum ada obat atau pes­tisida untuk pencegahannya. Mungkin be­berapa tahun kemudian virus ini sudah hilang atau sudah teratasi. Kalau sekarang belum sehingga faktor itu juga buah pisang relatif mahal per sisir saat ini,” ujar Alam Sembiring. (alex)

()

Baca Juga

Rekomendasi