Beda dengan Perkumpulan Kala Hitam Indonesia

Perguruan Karate Kala Hitam 1972 Anggota FORKI

perguruan-karate-kala-hitam-1972-anggota-forki

Medan, (Analisa). Perguruan Karate Kala Hi­tam yang didirikan 20 Januari 1972 sebagai anggota FORKI (Fe­derasi Olah Raga Karate In­donesia), berbeda dan tidak ada hu­bungan dengan Perkumpulan Karate Kala Hitam Indonesia.

Demikian ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Pergu­ruan Karate Kala Hitam H Ron­ny Simon yang juga sebagai pendiri, didampingi Sekretaris Aida V Wahab SH,Sp.N,MKn dan beberapa Pelatih setelah sele­sai latihan di Dojo Pusat Ja­lan Sei Asahan Medan Minggu( 29/9).

Ronny Simon merasa perlu menyam­paikan hal ini untuk diketahui ma­syarakat dan Instansi pemerin­tah, sehubu­ngan adanya pertanyaan bebera­pa Perguruan Karate termasuk Peng­prov Perguruan Karate Kala Hitam.

Menurut Ronny Simon, Pergu­ruan Karate Kala Hitam yang sudah berusia 47 tahun dulu­nya berdiri untuk bela diri wartawan,tapi kini sudah ke ting­kat Nasional untuk aliran Full Contact.

Dengan Akta Pendirian Ya­yasan Perguruan Olahraga Karate Kala Hitam tertanggal 7 De­sember 1983 Nomor 19 dibu­at di hadapan Notaris di Medan Johan Palti Situmeang SH pada waktu itu pengganti sementara dari Darius Par­lindungan Pasaribu SH.Adapun se­bagai Ketua: Ronny Simon, Sekre­taris:Winta Karna dan Benda­hara: Thamrin Rusli.

Karena Sekretaris dan Bendahara meninggal dunia, untuk memenuhi ke­tentuan dalam Undang-undang Yaya­san, kemudian diperbaharui dengan Akta Yayasan tertang­gal 28 Mei 2019 No 15 dibuat di hadapan Kalam Liano SE,SH,SpN,­MKn Notaris di Sung­gal Kabupaten Deli Ser­dang.

Selanjutnya telah memp­eroleh Pengesahan sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manu­sia tertanggal 3 Juni 2019 No­mor: AHU- 00080­91.­AH.01.­04.­Tahun 20­19. Ada­pun seba­gai Ketua Pem­bina:Hj Supiah dan H Her­mansjah SE. Ke­tua:H.Ronny Simon, Sekre­taris:Hendri SE. Benda­hara:Risvande Lubis.Ketua Pengawas: Dessy Fifi Sep­tiany SH,MKn,anggota Poltak Lingga.

"Yang jelas Perguruan Karate Kala Hitam Anggota FOR­KI di Indonesia hanya ada satu dan tidak ada yang lain". tegas Ronny Simon. (rel/hers)

()

Baca Juga

Rekomendasi