Halo, Usia 25...!

halo-usia-25-

Oleh: Mutia Nasution

Oh..., usiaku sudah 25!

Pertambahan usia yang ke-25 kali ini begitu lengang. Jangankan mendapatkan kejutan ulang tahun dari para sahabat, potong kue atau tiup lilin, ucapan dari keluarga pun sudah mulai punah.

Usia 25 adalah fase serius bagi seorang wanita. Serius memikirkan karir, kelu­arga, dan yang paling utama adalah serius memikirkan soal jodoh. Usia 25 menjadi penanda atau sinyal untuk masuk ke fase hidup berikutnya. Banyak hal yang sudah dialami wanita di usia ini. Menikah, punya anak, mendapat gelar S2, punya jabatan tinggi, dan sebagainya.

Pada dasarnya setiap pertambahan usia adalah awal dunia baru yang harus kita jalani dengan lebih baik lagi, namun bagi saya maupun kamu yang berusia 25, ada beberapa hal yang harus diperhati­kan bahkan ditinggalkan. Apa sajakah itu?

1. Teman sejati silih berganti

Melihat akun media sosial teman sekelas atau teman dekat di zaman sekolah tapi cuma bisa melihat dan nge-like tapi malu atau gengsi menyapa duluan.

Pernah mengalami hal ini? Entah karena alasan apa pun di masa lalu atau di masa sekarang tapi teman datang dan pergi sudah menjadi hal biasa di usia 25. Visi misi yang berbeda, jarang bertemu kemudian lama-lama menghilang. Tak usah dipusingkan. Hal ini biasa terjadi, fokus saja pada karir dan orang-orang yang baik kepadamu. Sahabat sejati tak akan pergi, mereka akan tetap tinggal tanpa terkikis zaman maupun gengsi.

2. Goodbye gelap mata

Usia remaja hingga 23-an khususnya bagi wanita adalah usia di mana apa saja yang cantik dilihat mata akan dibeli. Coba deh, kamu ingat-ingat kembali apakah kamu pernah membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan? Kini saatnya berhenti gelap mata dan berpikir untuk mengalokasikan dana sesuai kebutuhan. Tak ada salahnya lebih giat menabung terutama bagi yang belum menikah, mengingat jodoh yang bisa datang kapan saja dan menyiapkan budget pernikahan sejak dini.

3. Lebih bijak dengan waktu

Bagi kamu yang sudah bekerja, pergi pagi-pagi sekali dan pulang saat Mataha­ri mulai terbenam sudah biasa. Coba kamu ingat-ingat lagi, seberapa sering sekarang kamu hang out bersama teman dan keluarga? Pasti tanggung jawab pekerjaanmu adalah alasannya. Mungkin kamu akan mengeluh dan ingin mengha­biskan lebih banyak waktu dengan mereka. Nah, di usia 25 kita dituntut untuk lebih bijak menggunakan waktu. Hang out bersama teman dan keluarga tentu boleh namun jangan sampai mengganggu tanggung jawab pekerjaan­mu pun sebaliknya jangan sampai pekerjaan membuatmu dan orang terka­sih kian menjauh.

4. Alay di medsos

Kamu yang usia 25 mari sejenak kilas balik ke masa pertama sekali mengguna­kan Facebook. Tulisan atau status seperti apa saja yang pernah kamu buat? Halo usia 25, sudah saatnya berhenti menjadi remaja alay dengan membuat status-status galau, marah-marah tak jelas atau menyindir seseorang di medsos. Anak muda lebih dari sekadar itu. Sudah saatnya mengontrol emosi dan bijak menggunakan medsos, sebab unggahan­mu adalah cerminan kepribadianmu. 

5. Main-main dengan asmara

Usia 25 bukan lagi usia untuk coba-coba menjalin asmara. Bertahun-tahun pacaran, putus kemudian nangis dan usia bertambah begitu saja. Dewasa dalam asmara adalah kuncinya. Hanya ada dua pilihan bagi saya dan kamu yang berusia 25 yaitu seriusi atau tinggalkan atau seperti quote sebuah buku yang mengata­kan SAH (Sudahi Atau Halalkan). Masih mau main-main di usia seperempat abad ini?

* Januari 2019

()

Baca Juga

Rekomendasi