Tiga Pemeran ‘Gundala’ Kejutkan Medan

tiga-pemeran-gundala-kejutkan-medan

PEMERAN film ‘Gundala’ mengejutkan penonton di Ci­nema 21 Ringroad City Walk Me­dan, Selasa (3/9). Sontak pe­nonton yang sedang menikmati film arahan Sineas Joko Anwar ini berteriak bukan kepalang kala melihat sosok Aming, Zidni Hakim, dan Dimas Danang me­lenggang masuk ke bioskop menyapa penonton.

Suara penonton pun riuh me­mecah hening di studio ber­kapasitas 200 seat (kursi) itu. Sebagian penonton yang duduk di atas sigap turun demi melihat lebih dekat secara lang­sung para pemeran film yang hadir hari itu.

Sebelumnya di Gold Class CGV Focal Point Medan, Aming, Zidni Hakim, dan Dimas Danang melakukan sesi wa­wan­cara bersama media. Aming me­ngaku senang men­jadi bagian di antara 1800 pemain yang ter­libat dalam film ini. Hal serupa juga diakui Zidni dan Dimas. Meskipun keter­libatan ketiga­nya terbilang hanya sebentar sepanjang du­rasi 120 menit, namun secara pribadi Aming ber­harap ‘Gun­dala’ menjadi tonggak baru dalam perfilman Indonesia.

“Harapannya film ini bisa membangunkan jiwa-jiwa pat­riot masyarakat Indonesia. Menjadi pop culture, bahwa kenyataannya saat ini negeri kita memiliki sosok yang minim untuk memikirkan negeri ini. Setidak­nya film ini juga bisa mem­bangun kesadaran banyak orang untuk menjadi patriot,” ungkap Aming.

Menyahuti itu Dimas Danang juga menam­bah­kan, film yang diadaptasi dari komik karya Hasmi ini sangat relevan dengan situasi zaman sekarang. Menu­rut­nya diakui atau tidak, kita sekarang telah menjadi bangsa yang egois. Mementingkan diri sendiri di atas kepentingan ba­nyak orang.

“Sancaka adalah Abimana, tapi Gundala itu adalah kita. Jiwa patriot itu ada di dalam diri kita sendiri, ya patriot itu ya diri kita sendiri sejatinya,” bilangnya.

Film yang telah menembus fes­tival film dunia Toronto International Film Festival (TIFF) ini boleh dibilang banyak bermain metafor, namun bukan dengan analogi yang susah. Dalam istilah Dimas, tak perlu men­cipta sosok musuh besar seperti Allien, karena tanpa Allien, Indonesia sudah kisruh.

“Intinya kalau ingin tahu politik, ‘Gundala’ menjawab itu. Jika ingin tahu soal empati sosial di masyarakat, tontonlah ‘Gun­dala’. Soal apa itu patriot, ada di Gundala,” he­matnya.

Membangunkan jiwa patriot ini juga yang melatar­belakangi mengapa para pemeran film yang terlibat woro-wiri menya­pa kota-kota di Indonesia. Ter­masuk kehadiran Aming, Dimas Danang, dan Zidni Hakim di Kota Medan. ‘Gundala’ diharap­kan membawa semangat baru bagi anak-anak muda Medan.

“Film ini disutradarai Bang Joko Anwar yang asli Medan. Jika Joko Anwar berhasil, maka anak muda Medan lainnya juga bisa berhasil. Seperti itulah semangat patriot yang ingin ditularkan ‘Gundala’,” imbuh Zidni.

Memasuk hari kelima tayang di bioskop, ‘Gundala’ telah meraih 800.000 penonton. Film besutan Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Ideosource Entertainment ini sarat dengan pesan humanis bagi penikmatnya. Penonton digiring pada nyata tentang situasi yang terjadi di Indonesia. Egois, zalim, khianat, perang kepen­ti­ngan, penghakiman, juga ber­tahan hidup. Adapun benang me­rah film ini adalah membang­kitkan kepedulian persa­tuan sesama manusia. Sebagai ben­tuk edukasi film ini juga menam­pung semua pesan sosial, budaya, ekonomi, dan moral bangsa Indonesia

“Jika tak peduli mulai seka­rang, jika kita tak bersatu se­karang juga. Kelak negeri kita seperti apa?” pungkas Aming. (del)

()

Baca Juga

Rekomendasi