Kecil Bentuknya Besar Pesonanya

kecil-bentuknya-besar-pesonanya

Oleh: Rhinto Sustono. TIDAK selamanya penggemar dan kolektor akik lebih memilih batu alam dalam bentuk fisik yang besar. Apalagi untuk dikenakan sebagai perhiasan di berbagai kesempatan, pun sebagai penghias etalase koleksinya.

Memang dengan semakin beragam ditemukan jenis batu akik, memberikankeleluasaan bagisiapa pun untuk memilih koleksi yang disukai. Tak terbatas varianya, tapi juga menyangkut warna dan ben­tuknya.

Hanya jenis akik tertentu saja yang bentuk fisiknya memang mengharuskan untuk ditampilkan secara utuh dalam tampilan yang besar.  Terutama untuk batu fosil yang memiliki corak (gambar) alami. Sebab kalau harus dipotong, maka gambarnya menjadi tidak utuh lagi.

Misalnya batu fosil bergambar hewan ternah yang gambar fisiknya utuh. Jika dipotong tentu nilai artistik dan keunikannya akan berkurang. Yang juga akan mengurangi nilai jualnya.

Tapi tentu tidak untuk jenis lain yang keunggu­lannya hanya terkonsenrasi pada warna, kemilau, dan kekerasannya. Untuk varian akik ini bisa saja dikenakan dalam bentuk yang kecil, bahkan mungil. Terlebih sebagai pemanis pada pakaian.

Nyatanya, tampilan akik yang mungil juga bisa diaplikasikan pada perhiasan cincin. Namun untuk mendapatkan hasil maksimal dan terlihat cantik, pemilihan cangkang (pengikatnya) juga dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat senyawa.

Di pasar online, misalnya di instragram milik surya_gemstone bisa dilihat aneka cincin bermata akik yang ditata menarik. Sebut saja jenis king sapphire zircon dengan kemilau 9 batu hijau. Batunya yang mungil dikelilingi permata bening pada sebentuk cincin menjadi menjadi elegan.

Juga dominasi biru pada 9 batu mungin jenis yang sama. Meski pengikatnya sedikit berbeda, namun sekilas terlihat sama dan sama-sama memiliki nilai elegan yang tak biasa. 

Sepasang akik indocrase aceh untuk pasangan terkasih, juga tidak kalah menarik. Kemilau hijau muda yang dimunculkan dari kedua bentuk cincin berpengikat logam putih berukir, juga di seke­lilingnya dipadu­padan­kan dengan permata trans­paran yang sangat mena­wan.

Masih di pasar online yang sama, tampilan akik berukuran kecil juga disuguhkan dalam bentuk gelang. Hitam legam black jade aceh menawan saat dikenakan.

Tak hanya didominasi satu warna, ada pula gelang hasil kombinasi jenis agate dan black onix yang unik. Corak alami yang disuguhkan agate  pada ke-18 butir batunya, ditegaskan sebutir black onix  sebagai titik pusat dan pemungkasnya.

Lalu bagaimana jika ada gelang dengan butiran batu kecil-kecil dari dua jenis lainnya dengan warna yang kontras? Pasti sangat apik. Tidak ubahnya yang ditampilkan dari perpaduan akik berjat api transparan dan jenis king sapphire yang didominasi biru.  

Sepasang american star bercorak pink fanta bisa merubah selera kita akan dominasi akik dalam bentuk fisik tak biasa. Meski tidak terlalu besar lazimnya akik yang disematkan di cincin, namun sudah tentu akan menarik bagi pecinta dan kolektor batu alam.

Masih di laman instagram yang sama, sepasang american star itu dibanderol tak begitu mahal. Yang pastinya, akik dalam bentuk kecil ini akan membuat semua mata melirik. Terlebih jiga yang memakainya seorang wanita cantik.

Kekinian, dominasi bentuk akik tak lagi statis harus sedang bahkan besar. Meskipun hanya dalam butiran kecil, keindahan akik yang berkilau akan selalu memukau. Jadi, jika bosan mengenakan akik besar sebagai liontin kalung atau pada mata cincin, mengapa tidak memakai yang dimodifikasi dalam butiran kecil-kecil?

Jangan sepele dengan bu­tiran akik yang kecil, meski kecil bentuk­nya, tapi besar pesonanya.

()

Baca Juga

Rekomendasi