
Medan, (Analisa). Di era industri 4.0 saat ini, tentu akan mendekatkan hubungan antara dokter dengan pasien karena sudah tersedianya alat medis canggih yang 'wereable' yakni bisa dioperasikan oleh pasien sendiri yang dipadukan dengan data evidence based medicine akan memberi dokter pilihan pengobatan.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PB PAPDI, dr Sally Aman Nasution dalam simposiumnya di sela-sela Launching Buku Penatalaksanaan Klinis Kelainan Gastrointestinal oleh Dr dr Rustam Effendi di Hotel Polonia Medan, Minggu (8/9).
Menurutnya, perkembangan alat digital saat ini tak hanya dimiliki orang kota saja, tapi kini sudah menjangkau semua kalangan. Adanya sinergi yang baik, penataan tata kelola kesehatan serta penerapan digital dalam segi pelayanan kesehatan dan bagaimana dokter dapat melaksanakannya.
Apalagi, dunia kedoteran sangat istimewa. Salah satunya adalah hubungan dokter dan pasien. Di era industri 4.0 ini, meningkat pesatnya jumlah pengguna internet, akses lebih cepat, perkembangan IT di layanan kedokteran mempercepat perkembangan 4.0 tersebut.
"Pesatnya perkembangan era industri 4.0 bidang kedokteran dalam bentuk telemedicine harus dimanfaatkan untuk memperbaiki mutu pelayanan rumah sakit, pasien safety yang lebih baik dan efisiensi biaya pelayanan. Maka itu, sudah seharusnya pemerintah dan profesi dokter untuk bersama menyusun aturan agar berjalan sesuai aturan hukum, standar dan etika profesi," jelasnya.
Sally menambahkan, dalam tantangan industri 4.0 ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yakni aspek teknologi, aspek pembiayaan, aspek instansi kesehatan, aspek sumber daya manusia, aspek kebijakan dan aspek hubungan antara pasien dengan tenaga medis.
Pembicara lain yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Prof Dr dr Dadang Makmun selaku Ketua Umum PD Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia dan Consultant Gastroenterologist and Hepatologist From Singapore, Dr Yim Heng Boon.
Lebih lanjut, Dr dr Rustam Effendi mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang turut hadir. Dalam isi bukunya, bahwa cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit atau gangguan saluran cerna dan organ asesori yaitu hati, kantung empedu dan salurannya serta pankreas disebut gastroenterologi dan hepatologi.
"Buku ini ditulis untuk merangkum perkembangan pengetahuan ilmu penyakit dalam khususnya dibidang gastroentero-hepatologi.
Para dokter dapat mengetahui aspek-aspek yang perlu diketahui dalam diagnosis dan manajemen penyakit gastrointestinal. Bahkan, buku ini perlu dimiliki oleh mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani pendidikan profesi, dokter umum dan terutama dokter residen yang sedang menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam guna mendapatkan pengetahuan dasar dan lanjut," ujarnya. (ik)