Sekum KONI Sumut Drs H Chairul Azmi Hutasuhut MPd bersama Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song dan unsur panitia serta pimpinan Wushu Kab/Kota se-Sumut, foto bersama dengan atlet peserta Kejuaraan Wushu Sanda Antarpelajar se-Sumut (Analisadaily/Monang Panggabean)
Analisadaily (Medan) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut bersyukur dan bangga wushu provinsi ini tidak kekurangan bibit atlet potensial.
Rasa syukur dan sukacita tersebut disampaikan Sekum KONI Sumut Drs H Chairul Azmi Hutasuhut MPd ketika menutup Kejuaraan Wushu Sanda Antarpelajar se-Sumut di Center Piece Merdeka Walk, Minggu (24/11).
“Alhamdulillah, dari Kejuaraan Wushu Sanda Antarpelajar ini, banyak -bibit atlet potensial. KONI Sumut sudah menyiapkan program jangka panjang untuk mempersiapkan atlet menghadapi PON XXI/2024, agar Wushu kembali menjadi cabor penyumbang medali terbanyak untuk Sumut di pesta olahraga nasional paling bergengsi itu,” kata Chairul.
Pada acara yang turut dihadiri Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song, Wakil Ketua Panpel Harianto, Bendaraha Sujito Sukiriman, Sekum Heriyanto, Ketua KONI Humbahas Binsar Purba dan pimpinan Pengkab/Pengkot WI se-Sumut, Chairul menjelaskan, sejarah olahraga Sumut mencatat, Wushu adalah cabor yang sejak PON 2004 Palembang hingga PON 2016 Jabar, menjadi penyumbang medali terbanyak untuk Sumut.
Untuk PONXX/2020 di Papua, Wushu Sanda Sumut juga mencatat prestasi tersendiri, meloloskan semua atau 11 kelas yang dipertandingkan. Kita berharap, hal ini langkah awal Wushu juga menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Sumut di Bumi Cendrawasih nanti.
Chairul yang sudah cukup lama berkecimpung di Wushu, lebih lanjut menjelaskan, baiknya prestasi Wushu Sumut di pentas nasional bahkan internasional adalah buah pembinaan yang dilakukan Master Supandi Kusuma.
“Kita patut hormat dan berterimakasih kepada Master Supandi. Beliau adalah orang yang paling berjasa memajukan wushu Sumut bahkan nasional. Apa yang kita nikmatit saat ini adalah buah dari pondasi pembinaan yang ditanamkan beliaiu sejak 1990-an lalu,” ujarnya.
Sebagai motivasi kepada para peserta, Chairul juga menyebutkan, pembinaan yang ditanamkan sejak masa Master Supandi tidak hanya melahirkan atlet-atlet berprestasi, tapi juga wasit dan perangkat-perangkat pertandingan lainnya.
“Pada SEA Games 2019 akhir November hingga Desember ini, ada dua pewushu Sumut memperkuat Indonesia yakni Rosalina Simanjuntak dan Haris Horatius. Sebelumnya Oktober lalu, Wasit asal Sumut Hudrob Sibarani bertugas menjadi wasit panggung di Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di Shanghai. Bahkan dokter yang bertugas di kejuaraan pelajar ini juga adalah atlet wushu, yakni dr Dessy Indri Astuti. Kalian pun bisa seperti mereka,” ujarnya sambil memperkenalkan Hudrob dan Dessy di hadapan peserta.
Chairul juga mengapresiasi Pengprov WI Sumut pimpinan Darsen Song yang melakukan terobosan dan inovasi menggelar Wushu Sanda Antarpelajar di tempat terbuka.
Hal ini menurutnya harus dipertahankan, bahkan kalau memungkinkan pelaksanaannya tidak hanya di Medan. Sebab dari pelaksanaan ini terlihat antusias masyarakat cukup tinggi.
“KONI Sumut juga berterimakasih kepada seluruh peserta, sasana dan pihak sekolah maupun panitia, wasit juri dan semua pihak yang telah mendukung event ini, khususnya manajemen Merdeka Walk.Semoga semangat dan kerjasama terkait kegiatan olahraga seperti ini tetap berkesinambungan,” ujarnya.
Berlatih
Sebelumnya Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song meminta kepada para peserta terus berlatih. Apa yang didapat di event ini baru merupakan langkah awal untuk meraih sukses lebih besar ke depan. Yang belum berhasil pun jangan putus asa. Tetap semangat dan lebih giat berlatih.
“Saya berharap di antara kalian ada yang memperkuat Sumut di PON XX/2024 saat Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh,” ujarnya.
Darsen bersyukur, hingga kini Wushu Sumut masih disengani di tingkat nasional. Tapi ingatnya, kita tidak boleh lengah. Apa yang diwariskan Tokoh Wushu Nasional asal Sumut, Master Supandi Kusuma harus bisa dipertahankan. Artinya, Wushu Sumut harus tetap terbaik di tingkat nasional. Untuk itu semua insan Wushu termasuk di kota kabupaten, harus tetap kompak solid, dan terus melakukan pembinaan terhadap atlet.
“Kami juga berterimakasih kepada Panitia Pelaksana pimpinan Ridwan Goh dan semua pihak khususnya sponsor serta Manajemen Merdeka Walk yang banyak membantu sehingga event yang diikuti 162 atlet dan digelar sejak Jumat (22/11) berlangsung sukses.
(MP/JG)