Bandara Kualanamu Menjadi Penghubung

India-Indonesia Kembangkan Kerja Sama Sektor Pariwisata

India-Indonesia Kembangkan Kerja Sama Sektor Pariwisata
Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan, Raghu Gururaj (tengah) berfoto bersama dengan para pembicara dan tamu undangan dalam kegiatan India Tourism Seminar 'Incredible India' di Hotel Le Polonia Medan (Analisadaily/Irin Juwita)

Analisadaily (Medan) - Pemerintah India terus mengembangkan kerja sama dengan Indonesia dalam sektor pariwisata. Kedua negara ini mengajak perusahaan penerbangan untuk memulai penerbangan langsung guna mendukung semakin besar kunjungan wisata.

Salah satunya untuk menunjang peningkatan destinasi wisata di Sumatera Utara, dukungan Pemprovsu memperkuat kerja sama bilateral dengan membuka penerbangan dari Bandara Internasional Kualanamu ke India.

"Bandara Internasional Kualanamu akan segera menjadi hub (penghubung) bagi daerah lain untuk kunjungan wisata ke India seperti halnya ada di Kuala Lumpur," kata Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan, Raghu Gururaj, pada acara India Tourism Seminar 'Incredible India' di Hotel Le Polonia Medan, Selasa (26/11).

Dikatakannya, India dan Indonesia punya hubungan bilateral yang sangat baik. Kedua negara merupakan dua negara berkembang yang memilki masyarakat menengah yang terus tumbuh. Kedua negara ini juga telah meliberalisasi peraturan visanya untuk masing-masing negara.

Sebagai contoh India menawarkan visa gratis bagi wisatawan Indonesia melalui sistem E-Visa online. Indonesia juga menawarkan fasilitas visa on arrival bagi wisatawan India. "Namun, ada ketidakseimbangan jumlah kunjungan wisata khususnya di Indonesia. Dalam dua tahun terakhir lebih dari 400.000 wisatawan India ke Indonesia per tahun, tetapi wisatawan Indonesia ke India hanya 60.000 di periode yang sama," ungkapnya.

Raghu Gururaj menambahkan ternyata kunjungan dua arah India ke Sumut juga kurang dari 30 % pertumbuhan kunjungan dua arah tersebut. Menurutnya, alasan utama rendahnya antar kedua negara yakni pertama, kurangnya pengetahuan mengenai India sebagai tujuan wisata di Indonesia. Kedua, kurangnya konektivitas udara dan laut antara kota-kota utama di kedua negara.

Dijelaskan Raghu Gururaj, dari sektor pariwisata di India, pihaknya memperkirakan akan bertumbuh di tingkat 6,9 % per tahun dan akan mencapai nilai US$460 miliar pada 2028 (9,9% dari GDP India). "Di mana, lebih dari 11 juta wisatawan asing mengunjungi India pada 2019 dibandingkan di 2018 yakni 10,1 juta wisatawan atau pertumbuhan 9%,"ujarnya.

Perjalanan Religi
Raghu Gururaj mengatakan India sebagai populasi terbesar kedua di dunia, sangat membanggakan kekayaan warisannya. Hasil dari bersabar-abad budaya dan agama yang berbeda meninggalkan jejaknya.

Daya tarik bagi wisatawan termasuk juga kesempatan untuk mengunjungi situs-situs suci keagamaan. Sedangkan penggemar wisata alam dapat menikmati pantai-pantai bermandikan sinar matahari, taman-taman nasional yang kaya akan kehidupan liar.

"Penyebaran agama Budha di Asia Tenggara menjadi sebuah aspek penting dalam hubungan kebudayaan. Agama Budha merupakan salah satu bagian dari hubungan sejarah dan terus ada peziarah dari negara-negara di Asia Tenggara ke India hingga saat ini," sebutnya.

Dalam kegiatan itu juga dihadiri Wakil Ketua ASITA Sumut, Surya Salim, Ketua Lembaga Kepanditaan Sumut, Bhadra Pala, Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Martina Silaban, Assinten Director India Tourism Office, Singapura, Sudesha Ramkumar, Parlindungan Purba serta agen-agen travel di Medan.

Perwakilan Disbudpar Sumut, Martina Silaban mengaku pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah India untuk menggaet wisatawan dari sisi objek destinasi religi, budaya dan seni.

"Sumut juga memiliki objek wisata yg berpotensi miliki potensi untuk dijual ke wisatawan agar berkunjung ke Sumut. Kita bisa berkolaborasi bisa menjual destinasi religi dan budaya di Sumut, objek seperti Danau Toba yang memilki nilai jual sangat tinggi untuk dikunjungi," ujarnya.

(WITA/JG)

Baca Juga

Rekomendasi