Saat ini polisi sudah mengarah kepada pelaku pembunuhan yang diduga merupakan orang dekat korban. Namun demikian, hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka pelaku pembunuhan.

"Sudah mengarah ke sana (orang dekat korban) dan masih melakukan penyelidikan intensif," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto, Selasa (3/12)

Berdasarkan hasil autopsi, petugas menemukan adanya bekas jeratan di leher korban. Namun demikian, pihaknya saat ini masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti baru.

"Kita masih mengumpulkan bukti-bukti," jelasnya.

Eko menegaskan pihaknya berusaha secepat mungkin mengungkapkan kasus kematian Jamaluddin. Karena itu, kepolisian mengharapkan dukungan semua lapisan masyarakat.

"Kita juga menginginkan kasus dugaan pembunuhan itu tuntas dilakukan oleh tim penyelidikan Satuan Reskrim Polrestabes Medan," tegasnya.

Kasubid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk juga dengan rekaman CCTV di sejumlah tempat, sebelum korban ditemukan tewas.

"Ada empat yang diperiksa, hanya begitu yang dikasih reserse jadi belum dapat namanya," katanya kepada wartawan, Senin (2/12).

Selain memeriksa saksi, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Namun Nainggolan tidak merincikan barang bukti yang disita.

"Beberapa barang bukti sudah dikumpulkan polisi untuk pemeriksaan labfor, juga sudah diserahakan ke labfor," tuturnya.

Jamaluddin merupakan warga Perumahan Royal Monaco, Blok B, Nomor 22, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Korban ditemukan meninggal dunia di kebun sawit warga, Jumat (29/11).

(JW/RZD)