Informasi dihimpun Analisadaily.com, Selasa (3/12), Bobby tidak mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDIP Kota Medan yang dijadwal pada 1-14 September 2019. Hal itu menspekulasikan dirinya tak jadi bertarung pada Pilkada Medan 2020.

Namun hari ini Bobby secara resmi mendaftarkan diri ke DPD PDIP Sumut. Lalu bagaimana sikap Partai Golkar yang selama ini dikenal punya hubungan baik dengan Presiden Jokowi?

Ketua Korbid Kepartaian Golkar Sumut, Rolel Harahap, angkat bicara. Menurutnya Bobby Nasution sangat berpeluang dicalonkan dan diusung Partai Golkar pada Pilkada Medan 23 September 2020.

Dikatakannya, meski pada 11-25 November 2019 Bobby tidak ikut mendaftar ke DPD Golkar Kota Medan, namun Golkar masih berpeluang mengusungnya.

"Berdasarkan Juklak 6/DPP/GOLKAR/VI/2016 tentang Pilkada Partai Golkar, Bobby masih berpeluang dicalonkan dan diusung Partai Golkar sebagai calon Walikota Medan," kata Rolel yang juga mencalonkan sebagai Wakil Walikota Medan 2020 itu.

Dalam Juklak itu diatur, setelah penjaringan DPD Partai Golkar kabupaten/kota, akan dilakukan rapat pleno diperluas untuk menentukan sekurangnya 5 dan sebanyaknya 10 nama balon untuk diajukan ke DPD Partai Golkar tingkat provinsi.

Kemudian tim di tingkat provinsi menyeleksi menjadi sekurangnya 3 dan sebanyaknya 5 nama balon untuk diajukan ke DPP Partai Golkar.

"Selanjutnya Tim Pilkada Pusat menggodok balon tersebut untuk ditetapkan 1 pasangan kepala/wakil kepala daerah. Dalam proses penggodokan, Tim Pilkada Pusat dapat menambah nama balon selain yang diajukan DPD Provinsi, terutama balon potensial lain yang belum sempat terjaring," ungkap Rolel.

Mengenai nama Bobby Nasution, sebenarnya sambung Rolel, yang bersangkutan sudah melakukan silaturahmi ke DPD Partai Golkar Provinsi Sumut pada 16 September 2019.

"Sebelum buka pendaftaran, Pak Bobby sudah datang dulu ke Golkar Sumut pada 16 September 2019 dan langsung diterima Plt Ketua Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Jadi memang sudah ada silaturahmi sejak awal," sebut Rolel.

(JW/EAL)