Pesanda Nasional asal Sumut, Rosalina Simanjuntak, diapit Tokoh Olahraga Nasional, Master Supandi Kusuma dan Ketua Umum Pengprov Wushu Sumut, Darsen Song memperlihatkan medali perunggu SEA Games 2019 di Kantor Harian Analisa Medan (Analisadaily/Junaidi Gandy)
Analisadaily (Medan) - Setelah meraih medali perunggu di SEA Games 2019 Filipina, Rosalina Simanjuntak mengunjungi tokoh olahraga nasional, Master Supandi Kusuma, di Kantor Harian Analisa, Jalan Ahmad Yani, Medan, Selasa (10/12) sore.
Atlet yang akrab disapa dengan panggilan Rosa itu merebut perunggu dari cabang wushu nomor sanda 48 Kg. Ia hanya kalah dari atlet tuan rumah, Divine Wally, yang meraih emas dan atlet Vietnam, Nguy?n Th? Chinh, yang mendapat perak.
Dalam kunjungan ini Rosa mendapat banyak masukan dari Master Supandi demi meningkatkan prestasinya ke depan. Bahkan Master Supandi langsung memperagakan bagaimana cara menaklukkan lawan, menjaga keseimbangan dan menguatkan kuda-kuda.
"Cari
balancing lawan, jika dia menahan, kita diam dulu. Lalu dia coba dorong, kita dorong lebih kuat," ujar Master Supandi ketika memperagakan langsung cara menaklukkan lawan.
Lebih jauh Master Supandi mengatakan bahwa menjadi atlet juga harus menggunakan pikiran. Sebab strategi membaca lawan sangat penting selain memperdalam teknik dan fisik.
Rosa yang masih berusia 22 tahun mengaku bangga dengan hasil yang ia raih dan mendapat banyak masukan dari tokoh wushu nasional.
Ini merupakan SEA Games pertama yang diikuti atlet asal Simalungun itu. Sebelumnya ia sudah pernah meraih medali emas PON 2016 di Bandung dari nomor sanda 52 Kg.
Medali ini didedikasikan untuk kedua orang tuanya, Parulian Simanjuntak dan Elfrida Sihombing, di Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, serta seluruh bangsa Indonesia.
Master Supandi Kusuma mengajari teknik dorong dan keseimbangan kepada Rosalina Simanjuntak
"Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Master Supandi yang sudah membimbing saya sampai bisa seperti ini. Saya belajar wushu dari nol dan tangan dingin beliau selalu membangkitkan semangat atlet-atlet junior seperti saya saat itu," ujar Rosa.
Sementara Master Supandi mengimbau agar Rosa tetap latihan fisik yang lebih panjang serta membersihkan pikiran agar kelak bisa meraih prestasi tertinggi.
"Walau kuda-kuda mantap, tetap
balancing harus cekatan. Jangan asal dorong lawan. Cari
balancing lawan, jika
balancing-nya kanan, dorong dia ke kiri. Jika
balancing dia kiri, dorong ke kanan," ujar Master Supandi.
"Terus belajar dorong dengan kawan. Semua harus dipelajari, namun yang paling penting dorong musuh agar keluar lapangan. Dorong itu untuk membaca kelemahan lawan. Dimana
balancing dia. Jangan hanya fokus pada pandangan mata tentang teknik yang akan lawan buat, namun juga harus gunakan tangan untuk membaca kekuatan lawan."
"Latihan terus, pakai teknik dan pikiran. Jangan mudah terganggu dengan omongan orang, yang penting pikiran kamu harus bersih. Kamu masih muda, pasti bisa sukses ke depan. Sekali lagi teknik dan pikiran harus selaras. Wushu ini kalau dilihat sejarahnya adalah seni bela diri yang tekniknya tidak hanya didapat dari guru, namun juga harus dicari sendiri," tukas Master Supandi.
Selanjutnya mahasiswi stambuk 2017 Universitas Negeri Medan itu akan fokus menghadapi PON 2020 Papua. Ia menargetkan medali emas di multi-even tingkat nasional tersebut.
(EAL)