Direktur Medik dan Keperawatan RSUPH Adam Malik Medan, dr Zainal Safri mengatakan, bayi kembar identik itu lahir dengan kondisi tidak prematur.

"Kondisinya sehat, kehamilan cukup bulan. Sekarang kita rawat dalam keadaan cukup baik. Perlengketannya di dada dan perut," katanya, Rabu (11/12).

dr Zainal menjelaskan, pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan proses operasi pemisahaan. Tim itu terdiri dari dokter yang sudah berpengalaman dan beberapa kali melakukan operasi bayi kembar.

"Kami harus menunggu melakukan operasi. Karena untuk operasi mungkin harus menunggu beberapa bulan sampai berat badannya cukup aman. Kenapa begitu? Karena tidak ada hal yang mesti dikejar," jelasnya.

Meski lengket di bagian dada dan perut, kedua bayi itu memiliki organ seperti jantung dan paru-paru sendiri.

"Organnya sudah matang semua. Sepertinya tidak terlalu sulit. Kita rawat di ruang perinatologi. Cuma lengket, masing-masing punya organ dalam. Ibunya kita rawat, tidak ada masalah," sebut dr Zainal.

Bayi kembar siam itu merupakan anak pertama dan kedua dari pasangan Supono (32) dan istrinya, Nur Rahmawati (25), warga Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, lahir pada Senin (9/12) sekitar pukul 10.15 WIB.

Kedua buah hati Supono dan Nur lahir dalam kondisi kembar Siam dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm. Kedua bayi masih dalam penanganan yang intensif oleh tim dokter di ruang NICU RSUP Haji Adam Malik Medan.

(JW/RZD)