Presiden Jokowi (Instagram/@jokowi)
Analisadaily (Jakarta) - Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menghapus Ujian Nasional mulai tahun 2021 mendatang didukung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dukungan itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan usai meresmikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated KM 38, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
“Sudah dihitung, dikalkulasi, saya kira kita mendukung apa yang sudah diputuskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Jokowi, seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia,
setkab.go.id, Kamis (12/12).
Jokowi menyebut, mulai tahun 2021 nanti Ujian Nasional akan diganti dengan yang namanya assessment kompetensi. Yang diassessment nanti adalah sekolah dan guru-guru, juga ada yang namanya survei karakter.
“Itu juga bisa dijadikan evaluasi pendidikan kita ini, sampai ke level mana, ke tingkat yang mana,” sebutnya.
Diungkapkan orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut, artinya mau tidak mau nanti setiap sekolah akan ada angka-angka. Yang angkanya di bawah grade, tentu saja harus diperbaiki, diinjeksi, sehingga bisa naik level.
“Kemudian juga akan kelihatan sekolah-sekolah mana yang perlu disuntik, diinjeksi.,” ujarnya.
Jokowi menegaskan, kebijakan penghapusan Ujian Nasional itu ada di pemerintah pusat. Bisa saja suatu saat nanti, misalnya perhitungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti apa, guru ditarik lagi ke pusat bisa saja dilakukan.
“Karena ini hanya menggeser anggaran dari daerah ke pusat lagi. Kalau policy ini betul-betul bisa menaikkan, misalnya menaikkan kualitas pendidikan, menaikkan devisa kita, ya tentu akan dijalani terus,” tegasnya.
(RZD)