Karya seni di gua Indonesia (PA/Daily Mail)
Analisadaily - Sebuah lukisan di gua Indonesia menggambarkan adegan perburuan prasejarah, bisa menjadi karya seni figuratif tertua di dunia, yang berusia hampir 44.000 tahun, sebuah penemuan yang menunjuk pada budaya artistik yang maju.
Terlihat dua tahun lalu di pulau Sulawesi, lukisan selebar 4.5 meter (13 kaki) ini menampilkan binatang-binatang liar yang dikejar oleh pemburu setengah manusia yang menggunakan tombak dan tali, sebagaimana yang dipublikasikan di jurnal Nature.
Dengan menggunakan teknologi dating, tim di Griffith University Australia mengkonfirmasi, bahwa lukisan gua batu kapur telah ada setidaknya 43.900 tahun selama periode Palaeolitikum Atas.
"Adegan berburu ini, setahu kami, saat ini merupakan rekaman bergambar tertua dari cerita dan karya seni figuratif yang paling awal di dunia," kata para peneliti dilansir dari
Daily Mail, Sabtu (14/12).
Penemuan ini muncul setelah sebuah lukisan seekor binatang di sebuah gua di pulau Kalimantan, Indonesia, sebelumnya ditetapkan berusia setidaknya 40.000 tahun. Sedangkan tahun 2014, para peneliti mengencani seni figuratif di Sulawesi hingga 35.000 tahun yang lalu.
"Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Maksudku, kita telah melihat ratusan situs seni cadas di wilayah ini, tetapi kita belum pernah melihat pemandangan perburuan. Mitologi atau supranatural,” ujar Arkeolog Griffith University, Adam Brumm kepada Nature.
Selama bertahun-tahun, seni gua dianggap telah muncul dari Eropa, tetapi lukisan-lukisan Indonesia menantang pemikiran itu. Setidaknya ada 242 gua atau tempat perlindungan dengan citra kuno di Sulawesi saja, dan situs-situs baru ditemukan setiap tahun.
Dalam adegan tanggal terakhir, hewan-hewan itu tampak seperti babi liar dan kerbau kecil. Para pemburu digambarkan dalam warna coklat kemerahan dengan tubuh manusia dan kepala hewan termasuk burung dan reptil.
Tokoh manusia-hewan, yang dikenal dalam mitologi sebagai therianthropes, menyarankan, manusia purba di wilayah itu dapat membayangkan hal-hal yang tidak ada di dunia.
"Kami tidak tahu apa artinya, tetapi tampaknya tentang berburu dan tampaknya memiliki konotasi mitologis atau supranatural," kata Brumm seperti dikutip.
Sosok setengah singa, setengah manusiawi yang ditemukan di Jerman yang diperkirakan berusia sekitar 40.000 tahun dianggap sebagai contoh tertua therianthropy.
Sejarah evolusi
Tim itu menilai, lukisan Sulawesi, yang dalam kondisi buruk, menunjukkan budaya artistik yang sangat maju ada sekitar 44.000 tahun yang lalu, diselingi oleh cerita rakyat, mitos agama dan kepercayaan spiritual.
"Itu dapat dianggap tidak hanya sebagai seni figuratif paling awal di dunia tetapi juga sebagai bukti tertua untuk komunikasi narasi dalam seni Palaeolitik. Ini patut diperhatikan, mengingat kemampuan untuk menciptakan cerita-cerita fiksi mungkin merupakan tahap terakhir dan paling penting dalam sejarah evolusi bahasa manusia dan pengembangan pola-pola kognisi seperti modern,” ucap peneliti.
Namun, beberapa ilmuwan menyatakan skeptis tentang apakah temuan terbaru itu sebenarnya adalah satu adegan atau serangkaian lukisan yang dilakukan selama ribuan tahun.
Penggambaran manusia bersama hewan tidak menjadi umum di bagian lain dunia sampai sekitar 10.000 tahun yang lalu.
"Apakah itu sebuah adegan, itu dipertanyakan," kata Paul Pettitt, seorang arkeolog dan spesialis seni cadas di Durham University di Inggris.
(CSP)