Ratusan siswa menghadiri sosialisasi persyaratan baru SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2020 yang dilaksanakan USU di Auditorium, Sabtu (14/12). (Analisa/Istimewa)
Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan sosialisasi terbaru terkait persyaratan siswa dan sekolah untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2020 di Auditorium USU, Sabtu (14/12). Kegiatan tersebut dihadiri 800-an siswa dari 80 SMA/SMK/MA di Kota Medan.
Wakil Rektor I Prof Dr Ir Rosmayati MS menjelaskan persyaratan baru yang harus dipenuhi sekolah dan siswa untuk bisa mengikuti SNMPTN dan UTBK-SBMPTN. Perubahan itu sesuai dengan aturan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). "Salah satunya adalah perangkingan siswa yang dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Walaupun berubah, tapi penentu perangkingan tetap dipandu oleh LTMPT," ujarnya.
Perubahan selanjutnya, UTBK-SBMPTN hanya bisa dilakukan satu kali untuk satu siswa. Sementara tahun sebelumnya diperbolehkan dua kali mengikuti ujian.
"SNMPTN sesuai dengan nilai yang baik dari 5 pelajaran, harus berusaha sekerasnya untuk belajar menguasai mata pelajaran. Kepala sekolah juga harus berhati-hati waktu menjelaskan ke siswa terutama mengisi data-data secara online," katanya.
Sebagaimana diketahui, sistem SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2020 mewajibkan calon peserta membuat akun di LTMPT, sementara sekolah wajib mengisi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Ketentuan itu dikenal dengan istilah
Single Sign On (SSO).
Single Sign On (SSO)
Staf Ahli Rektor USU Bidang Akademik Dr Rulianda Purnomo Wibowo SP MEC mengingatkan, pengisian PDSS sangat vital, bila salah akan berakibat fatal. "Jadi harus hati-hati dalam mengisi PDSS. Akun PDSS dan akun LTMPT berbeda. Jadi, nanti di sekolah harus dilihat dan diperhatikan lagi," ujarnya.
Dia juga mengingatkan, sekolah yang bisa mengikuti SNMPTN syaratnya harus punya Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). "Tahun lalu masih ada sekolah yang bertanya bagaimana mendapatkan NPSN kepada kami. Selain itu, akreditasi sekolah juga penting. Akreditasi A berhak 40 persen mendaftarkan siswanya ikut SNMPTN, akreditasi B sebanyak 25 persen, akreditasi C dan lainnya hanya 5 persen," tegasnya.
USU sendiri pada 2020 menerima mahasiswa S1 sekitar 7.000, sedangkan untuk D3 1.500. Kuota penerimaan untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN adalah 70 persen dari 7.000 sementara 30 persen sisanya adalah jalur mandiri.
Kegiatan sosialisasi itu sendiri dipandu Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU Elvi Sumanti ST MHum, turut juga menjadi pemateri Kepala Pusat Sistem Informasi USU M Anggia Muchtar ST MMIT dan dihadiri Kepala Biro Akademik USU Yasin Ginting SE, Kacabdis Pendidikan Medan Selatan Drs R Zuhri Bintang MAP, para kepala sekolah, guru BP dan operator sekolah.
(BR)