Genangan air terlihat merendam jalan-jalan di Tebing Tinggi, Senin (16/12) (Foto BPBD Tebing Tinggi) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily (Tebing Tinggi) - Sungai Bahilang dan Sungai Padang di Kota Tebing Tinggi, meluap dan mengakibatkan 2.350 kepala keluarga terkena dampak dadn terpaksan harus mengungsi ke tempat yang aman.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi, Wahid Sitorus mengatakan, banjir akibat luapan kedua sungai itu terjadi sejak Senin (16/12) pukul 02.00 WIB.
Ada empat kecamatan yang terdampak, kecamatan Tebing Tinggi Kota, Padang Hulu, Bajenis, Rambutan. "Jumlah korban yang terdampak banjir 2.350 kepala keluarga atau 11.361 jiwa," kata Wahid.
Angka tersebut, lanjut Wahid menjelaskan, merupakan laporan dari kelurahan yang terdampak banjir sampai pukul 14.00 WIB. Ia menyebut, data itu masih bersifat sementara.
"Seperti dari Padang Hilir, baru-baru ini juga terdampak. Anggota kita masih mendata dan di lapangan masih mendistribusikan logistik makanan siap saji," jelasnya.
Timnya juga sudah ke lapangan bersama dengan Sekda Kota Tebing Tinggi, Polres Tebing Tinggi, relawan dari Tagana, dan Dinsos Tebing Tinggi.
"Kita juga mendirikan tenda di tiap kelurahan. Ada lima yang kita dirikan, tenda-tenda hunian sementara dan dapur umum," sambungnya.
Sejumlah warga tampak berjalan melalui jalanan yang di genangi air luapan sungai di Tebing Tinggi, Senin (16/12)
Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi mengungkapkan, evakuasi sudah dilakukan terhadap warga yang terkena dampak dari banjir.
"Sebagian warga sudah mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi dan sebagian tetap bertahan. Tidak ada korban jiwa. Situasi aman dan baik," ujar AKBP Sunadi.
Tingginya curah hujan juga diikuti tanah longsor di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai dan material longsor menutupi jalan hingga 15 meter.
"Personel kepolisian bersama dengan masyarakat, melaksanakan gotong royong, membersihkan tanah longsor di badan jalan itu," tambah Sunadi.
(JW/CSP)